Papua kabardaerah.com – Asisten I Nason Pigai mengatakan, Pelatihan menjahit yang diberikan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai kepada ibu-ibu dan putri setempat, bertujuan mengangkat masyarakat ekonomi rendah.
Dalam kegiatan yang telah berlangsung tersebut, langsung dihadiri oleh asisten I Nason Pigai mewakili Bupati Kabupaten Dogiyai yang didampingi oleh polsek kamuu dan Danramil Kamuu, kehadiran mereka untuk memberikan motivasi kepada 22 peserta menjahit.
Dalam sambutannya mewakili Bupati Dogiyai, Asisten I menjelaskan, minimnya usaha dagang dan lainnya yang dimiliki orang asli Papua.
“Kesempatan itu kami singgung ketidak adaan usaha yang ditekuni Orang Asli Papua dari Sorong hingga Merauke dalam jenis usaha jahit menjahit, kios atau toko, warung makan, perhotelan perbengkelan, meubel dan seterusnya dalam membuka Kegiatan Pelatihan menjahit bagi Orang Asli Papua,” ungkapnya, di Aula Koteka Mogee Moanemani pada selasa, (3/7/2018).
Ia juga tak lupa singgung budaya malas yang mulai ditekuni masyarakat Papua dan beberapa persoalan terkait usaha lokal yang mulai ditekuni pendatang non OAP di Papua saat ini.
“Penjualan hasil dari pertanianpun potensi beralih ke orang pendatang, karena orang Papua diarahkan atau digiring hidup dalam budaya kemalasan dan ketergantungan dengan pembangunan alkoholisasi, togelisasi, berasnisasi, kiosnisasi dan pembangunan agar dilaksanakan tidak sia-sia bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah hukum Pemerintah kabupaten Dogiyai, maka semua pihak harus berperan aktif sesuai profesi yang melekat, baik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota DPRD sebagai pengawas atau pengontrol, pihak aparat keamanan (anggota TNI/POLRI) dan semua komponen masyarakat dalam menanggulangi penyakit sosial yang semakin merajalela di lingkungan hidup pemerintahan Dogiyai,” terangnya.
Ia juga tak lupa menambahkan program yang sengaja dibuat pemerintah daerah setempat.
“Program peningkatan ekonomi sengaja buat untuk kita berikan jahit menjahit untuk orang asli Dogiyai dilaksanakan dengan serius dan tekun, maka yakinlah bahwa kita yang melaksanakannya akan mendapatkan hasil yang maksimal sebagaimana yang kita harapkan menuju visi dan misi ,”Dogiyai Bahagia”menuju Dogiyai Dou Enaa,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat yang mengikuti pelatihan menjahit tersebut bisa serius dan membuka usaha sesuai dengan bidang yang ditekuni, agar bisa mengangkat perekonomian keluarga.
“Untuk itu saya benar-benar berharap kepada para peserta, agar mengikuti pelatihan ini dengan serius dan sebaik- baiknya, jangan pernah bosan, karena ini merupakan awal dari proses kesuksesan dan ketahuilah, tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar pelatihan menjahit disini ada dua buah mesin jahit untuk membagi dua kelompok, maka gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar nantinya bisa membantu perekonomian keluarga,” harap Nason.
Pada kesempatan tersebut, Nason Pigai juga tak lupa berpesan bahwa setelah mengikuti pelatihan bisa membuka usaha serupa untuk mengangkat ekonomi keluarga.
“Kepada seluruh peserta jahit-menjahit dengan keterampilan yang sudah ada nanti dan bisa menghasilkan uang sendiri, diharapkan seluruh ibu-ibu orang asli Dogiyai berasal dari 10 distrik yang ikut peserta 2 orang setiap distrik maka semangat dengan baik seperti biasanya,” tuturnya.
(pewarta: Yanuarius Goo)
(Editor: Admin)