Foto: YERRY BASRI MAK, SH. MH (Ketua LSM WGAB Provinsi Papua.
KOTA JAYAPURA, PAPUA, KD. Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa atau yang biasa dikenal dengan akronimnya LSM WGAB menuturkan, jelang Pemilihan Kepala Daerah {PEMILU KADA} di Papua yang semakin dekat membuat ada sosok-sosok yang bukan Orang Asli TABI dan SAIRERI, yang berambisi maju di wilayah adat Tabi~Saireri (PROVINSI PAPUA).
“Secara keseluruhan Papua ini sudah terbagi-bagi dalam 7 wilayah adat, dan ketujuh wilayah adat ini sudah terbagi-bagi lagi dan masuk dalam keenam Provinsi yang ada di Pulau atau Tanah Papua.
Baik itu provinsi Papua sebagai provinsi induk sendiri dengan wilayah adat Tabi dan Saireri, Provinsi Papua Barat dengan wilayah adatnya sendiri, Papua Barat Daya atau PBD, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan wilayah adatnya sendiri.
Semua wilayah pemerintahan yang ada ini sudah mengcover wilayah adat masing-masing, sehingga tolonglah hargai anak-anak atau putera-puteri yang punya Dusun dan Kebun. Jangan serakah dan ambisi!”, ucap pimpinan Lsm kemarin dalam kontak seluler dengan jurnalis media ini (15/5).
Sambungnya, meskipun tidak secara eksplisit atau secara transparan dan to the point ataupun secara gamblang menyebut berdasarkan kewilayahan adat itu sendiri dalam hal politik, secara khusus untuk figur-figur bakal calon kepala daerah yang hendak maju dalam kontestasi Pemilu Kada dalam Regulasi Otonomi Khusus {OTSUS}, namun denotasi “Menjadi Tuan di Negeri Sendiri”, patut dimaknai logis serta dihargai dan dimanifestasikan.
“Ini justru tidak, malah sebaliknya. Kita melihat ada figur-figur mantan pejabat daerah maupun penjabat kepala daerah, baik di provinsi Papua dan Papua Barat, di kota Jayapura sendiri, mungkin juga di kabupaten lain di wilayah Tabi Saireri, yang seakan tidak mau atau tidak rela menghargai figur-figur anak atau putera-puteri asli PORTH NUMBAY dan TABI SAIRERI, yang akan maju berlomba dalam ajang Pemilhan Kepala Daerah di negerinya sendiri.
Kasihlah penghargaan buat yang punya dusun dan kebun sendiri di wilayah adatnya untuk berlomba, jangan anda ambisi lagi untuk merebut kekuasaan di lahan wilayah adat orang lain yang punya kebun dan dusun ini!.
Cukup anda sudah jadi pejabat di kabupaten atau kota, jadi penjabat kepala daerah dan menikmati semua fasilitas dan kekuasaan di Provinsi Papua dan Papua Barat dan di kota Jayapura, maka berilah sedikit penghargaan buat anak-anak atau putera-puteri Tabi dan Saireri serta putera-puteri Porth Numbay secara khusus, untuk maju memimpin dan merubah daerah dan dusunnya sendiri”, pinta Yerry tegas penuh harap.
Papar ketua Lsm lagi menutup keterangannya itu, ia meminta dan berharap Masyarakat dan Publik Provinsi Papua dan secara khusus di kota Jayapura sendiri, supaya jeli dan berpikiran realistis dalam memberi dukungan positif kepada putera-puteri/anak-anak asli Tabi Saireri serta Porth Numbay, yang akan maju dalam kontestasi pemilukada mendatang.
“Kalau bicara jujur kita memang sama-sama orang asli Papua, saya mau sampaikan buat mereka-mereka yang punya keinginan dan mungkin ambisi untuk maju di wilayah adat kita Tabi dan Saireri, juga di wilayah adat Porth Numbay ini.
Anda silahkan bisa maju karena itu hak asasi siapa pun anda sebatas anda orang asli Papua, apalagi bilamana ada panggilan hati dan juga permintaan dari rakyat, tapi tolong hargailah masyarakat yang punya negeri ini, karena kita OAP sudah terbagi-bagi dalam wilayah adat masing-masing di 6 Provinsi ini.
Jadi harus mengerti dan sadar diri, bisa dipahami tuntutan kami masyarakat adat Tabi Saireri dan Porth Numbay, berilah kesempatan kepada yang punya Dusun dan Kebun ini sendiri untuk maju memimpin dan membangun daerahnya sendiri.
PESAN UNTUK PARTAI POLITIK DI PAPUA DAN SECARA KHUSUS DI KOTA JAYAPURA.
Dan secara khusus kepada Partai Politik yang ada di provinsi Papua dan di kota Jayapura, saya selaku pimpinan Lsm resmi di Papua sangat berharap agar mereka punya hati nurani yang murni dalam menyikapi hal ini.
Jangan mungkin kita duga karena hubungan persahabatan, Partai, mungkin juga diduga karena money politik dan lain sebagainya, kemudian apa yang menjadi harapan masyarakat Tabi Saireri dan Porth Numbay tidak dipedulikan.
Parpol di Papua dan di kota Jayapura, pokoknya di setiap kabupaten yang ada, baik di Supiori, Biak, Kepulauan Yapen, Waropen, Mamberamo Raya, dan di kabupaten Sarmi, harus buka hati nurani dan meloloskan figur-figur anak asli atau putera-puteri asli daerah itu sendiri.
Mewakili masyarakat Tabi Saireri dan juga Porth Numbay, saya sangat berharap tuntutan masyarakat Tabi Saireri ini diperhatikan dan dilaksanakan semua institusi Parpol dan termasuk juga KPUD!”, tekan Yerry menutup pernyataannya menanggapi fenomena politik jelang pemilukada yang terlihat saat ini di Provinsi Papua. ✍️📢: TimRedKDPapua.