TELUK BINTUNI, PB, MEDIA KD. Kamis 20 Juni 2024 lalu pucuk pimpinan yang baru di kantor Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni; Jusak Elkana Ayomi, SH. MH, bersama isteri tiba serta menginjakan kaki di ibu kota kabupaten berjulukan “Kali Kabur” dan “Negeri Sisar Matiti” itu.
Kedatangan kepala kantor Kejaksaan Negeri kabupaten Teluk Bintuni untuk memulai tugas yang baru diembannya itu, tentunya memberikan angin segar dan juga harapan baru bagi semua elemen masyarakat setempat yang merindukan penegakan hukum yang serius, demi menciptakan “Good Governance dan Clean Governance” itu sendiri di Birokrasi Pemda Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Masih dengan nara sumber yang selalu bersuara memberi atensi bagi proses/sistem penegakan hukum di negeri Sisar Matiti, Yan Christian Warinussy (YCW) kepada media ini memberi pernyataannya serius.
👉 {dilansir dari https://mediaprorakyat.com/2024/06/23/kepala-kejaksaan-negeri-teluk-bintuni-jusak-e-ayomi-memulai-tugas-baru-butuh-dukungan-dari-berbagai-pihak/}.
Cetus Pejabat Penegak Hukum satu ini penuh antusiasme dan juga optimisme, sebagai sesama penyelenggara hukum, ia berpesan agar Kajari Ayomi dapat memberi perhatiannya serius kepada sejumlah kasus dugaan korupsi di wilayah hukum/kerjanya itu, untuk diselesaikan.
Yan pun mewarning Kajari asal Serui itu, mengingat dengan kehadirannya di Bintuni, diyakini ada dugaan upaya pendekatan oleh oknum-oknum terduga pelaku dugaan korupsi, untuk mengambil hati Kajari Teluk Bintuni yang baru.
Demikian penyampaian Penasehat Hukum senior satu ini kepada kantor Redaksi Kabar Daerah di Jayapura, Papua (Selasa, 25/6/24).
“Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, saya memberi catatan atas penyambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat adat di Kabupaten Teluk Bintuni, kepada Kepala Kejaksaan Negeri (KAJARI) Teluk Bintuni Jusak Elkana Ajomi, SH, MH dan istri Ibu Nova Ghedy-Ajomi, Kamis (20/6) lalu.
Sebagai sesama pejabat Penegak Hukum (Catur Wangsa) di Provinsi Papua Barat, saya melihatnya sebagai sebuah proses adat yang penuh harapan dengan mempersilahkan Pak Kajari Ajomi dan isterinya menginjakkan kaki di piring dan diawali pengalungan noken asli salah satu suku di Tanah Papua, pada leher Kajari Teluk Bintuni tersebut.
Tentu harapan besar telah disematkan dan ditaruh di punggung seorang Jaksa Ajomi yang memiliki segudang pengalaman dalam melakukan tugas penegakan hukum di Tanah Papua, khususnya di jajaran Korps Adhyaksa.
Saya kira saat ini Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Bintuni tengah memfokuskan perannya dalam memproses beberapa perkara besar, baik dalam konteks pidana umum (Pidum) maupun Pidana Khusus (Pidsus) di wilayah negeri “Sisar Matiti”, Kabupaten Teluk Bintuni.
Dengan demikian sehingga tentu banyak terduga pelaku tindak pidana korupsi (Tipikor) khususnya, sedang “berupaya” keras mendekati saudara Kajari Ayomi guna “mendinginkan” suhu penegakan hukum yang tengah dijalankan jajaran penyidik Kejari Teluk Bintuni.
Harapan besar rakyat di Negeri Sisar Matiti saat ini, jelas berada pada diri dan sosok figur Ayomi sebagai salah satu pemimpin terdepan sekarang.
Bersama rakyat di Teluk Bintuni kami sangat memberi trust dan ekspektasi yang besar kepada Pak Ayomi pastinya, agar semua kasus dugaan tipikor yang ada di tubuh pemerintahan daerah kabupaten Teluk Bintuni, dapat segera diselesaikan serta dituntaskan secara menyeluruh dan tak lagi meninggalkan tunggakan kasus hukum terkait kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi itu sendiri”, pinta Yan menutup keterangannya. ✍️📢: Jeffry/Jack~Pemred.