Foto: YERRY BASRI MAAK, SH ~ KETUA LSM WADAH GENERASI ANAK BANGSA/WGAB PROVINSI PAPUA.
SENTANI KAB. JAYAPURA, PAPUA, KD. Beberapa waktu lalu ada informasi dilakukannya penindakan oleh salah satu institusi Penegak Hukum, terhadap aktivitas industri pengolahan kayu oleh perusahaan tertentu di kampung Warombaim, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.
Sayangnya dugaan dilakukannya pemeriksaan bahkan mungkin penindakan oleh APH (Aparat Penegak Hukum) itu, diduga terkesan sengaja didiamkan tak melibatkan Media Masa untuk diangkat dalam pemberitaan supaya diketahui publik Papua, secara khusus publik di Kabupaten Jayapura.
Informasi itu turut disoroti pimpinan LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Provinsi Papua Yerry Basri Maak, SH saat dijumpai kemarin (Selasa, 10/12) di kediamannya.
Kepada media ini ungkap Yerry merasa kesal, dia menyayangkan apabila informasi itu benar dan sama sekali tidak diangkat ke publik untuk diketahui.
“Sudah sejak berdirinya LSM kami ini dan resmi terdaftar di kantor Kesbangpol Provinsi Papua, selalu kami suarakan keras dan tegas mengecam segala bentuk praktek kejahatan mengenai kasus-kasus ilegal loging alias pembalakan liar, yang terjadi terus di Tanah Papua.
Selaku ketua LSM resmi saya berkoar terus menyoroti persoalan maraknya kasus-kasus ilegal loging di Papua, sementara ada kegiatan penindakan ataupun pemeriksaan oleh APH ke perusahaan industri pengolahan kayu tertentu, yang kerap tidak melibatkan media apalagi lsm.
Bagaimana bicara transparansi dan mendukung instruksi Presiden Prabowo dan juga Kapolri untuk memberantas segala bentuk praktek kejahatan itu sendiri, sementara kita lsm dan media tidak ikut terlibat?, sementara aktifitas positif itu diduga sengaja didiamkan dari publik?.
Terkait informasi yang kami lsm dan media dengar, yaitu terkait adanya kegiatan pemeriksaan bahkan mungkin penindakan yang dilakukan Institusi bersama OPD tertentu atas dugaan ilegal loging di kampung Warombaim Distrik Nimbokrang di kabupaten Jayapura, entah terhadap perusahaan industri yang berada di Warombaim atau di Nimbokrang, kami kecewa sekali jika informasi ini benar kemudian diduga sengaja didiamkan dari publik”, ujar Yerry.
Tambahnya, informasi yang diperoleh kemarin oleh nara sumber terpercaya tertentu itu, akan diambil langkah selanjutnya untuk mendatangi Direskrimsus Polda Papua guna meminta keterangan dan konfirmasi yang akurat, agar dapat disampaikan ke media untuk diberitakan.
Pesan dan harapan ketua lsm, hutan Papua adalah salah satu aset Paru-Paru Dunia yang harus dijaga dan dirawat bersama, sehingga sangat dibutuhkan perhatian serius dan kepedulian semua pihak untuk ikut terlibat berperan aktif melestarikannya.
Selain itu demi keberlangsungan kehidupan dari generasi anak cucu pemilik kawasan hutan yang ada di Grime Nawa itu sendiri, seru Yerry, segala praktek pembalakan liar oleh oknum cukong-cukong pengusaha kayu yang serakah hanya mencari keuntungan semata, supaya diminimalisir ataupun dihentikan aktivitas ilegal mereka.
“Siapa yang tidak tahu kalau Pulau Papua dengan kawasan hutannya adalah salah satu Paru-Paru Dunia?. Kawasan Hutan di Tanah Papua ini dikenal di dunia internasional sebagai salah satu penyumbang oksigen terbesar di muka bumi ini.
Jika demikian maka kelestariannya pun harus diprioritaskan dan diperhatikan serius. Semua harus peduli, terutama sekali pemerintah pusat dan daerah termasuk institusi Penegak Hukum itu sendiri kan?.
Kalau aktivitas pembalakan liar yang kian marak ini terus dibiarkan, jelas kayu-kayu jenis apapun itu yang diambil sebagai bahan baku untuk diolah perusahaan kayu, akan makin tambah jauh ke dalam hutan rimba dan bisa gundul habis dari negeri Cenderawasih ini.
Lagi, bagaimana dengan nasib generasi anak cucu pemik hutannya itu sendiri ke depannya?. Kasihan kan?. Semua harus buka mata melihat hal ini!.
Maka dari itu peran stake holder dan semua elemen masyarakat sangat sekali diharapkan, harus serius dan peduli atas masa depan hutan Papua yang setiap harinya ada saja kayu pacakan atau Kayu Bantalan Merbau dan Kayu Putih yang diangkut ke perusahaan industri primer, sekunder, bahkan ke perusahaan-perusahaan Somel itu sendiri.
Ya kami terus terang besok akan mendatangi Markas Polda Papua di Koya Barat, dan akan menemui bagian teknisnya yaitu Sub. Dit Tipidter Direskrismusnya untuk meminta keterangan dan konfirmasi terkait informasi ini, begitupun Gakkum KLH di Waena kota Jayapura untuk meminta keterangan”, tutup Yerry dengan tegas berbicara.
Kabar daerah Senin lalu (09/12) sudah mendatangi kantor Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (CDKLH) Kabupaten Jayapura, yang beralamat di Kemiri Sentani untuk meminta konfirmasi terkait informasi di kampung Warombaim itu, namun hingga berita ini diekspos masih belum juga ada keterangan yang diperoleh.
Media inipun sudah menyampaikan permohonan konfirmasi kepada kepala kantor CDKLH (melalui chat Wa pukul 17:51 Wit), begitupun kepada Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua di Chat Whats”Appnya pagi jelang siang tadi {pukul 10:41 Wit}, namun sama sekali belum juga ada keterangan yang disampaikan kepada wartawan. ✍️*TimRedKDPapua*.