Foto: Yerry Basri Mak, SH. MH.
JAYAPURA, PAPUA, MEDIA KD. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Wadah Generasi Anak Bangsa {LSM~WGAB} Yerry Basri Mak, SH, sangat mengecam sejumlah pemberitaan dari beberapa media online baru-baru ini yang memberitakan salah seorang Pengusaha Tambang di Kabupaten Keerom/Jayapura, bernama H. Muchtar.
Menurut Yerry informasi berita yang disampaikan melalui sejumlah media online itu sama sekali tidak berdasar; tidak objektif dan terkesan tendensius karena tidak ada kejelasan nara sumber dan keterangan lokasi kegiatan tambang yang jelas dan transparan.
“Sebagai ketua Lsm resmi di Papua yang sudah sejak lama bersahabat dengan beliau (Muchtar), saya sama sekali mengecam dan membantah keras berbagai tudingan yang ditulis sejumlah wartawan dari beberapa media online yang baru kami kenal itu.
Sifat pemberitaan itu setelah kami Lsm baca dan amati seksama, sangat tendensius, tidak berdasar dan sama sekali tidak objektif dan sangat terkesan tidak jelas dan transparan, terkait lokasi kegiatan tambang dan siapa figur nara sumbernya itu”, ungkapnya geram.
Pasalnya sebut Yerry, tidak mungkin dalam mengungkap kebenaran adanya keterlibatan pengusaha muda Muchtar bersama rekan-rekannya dalam melakukan praktek penambangan secara ilegal, nama atau identitas pemilik lokasi atau masyarakat setempat dirahasiakan kepada media.
Lagi papar pimpinan Lsm, justru yang diketahuinya selama ini, nama seorang Haji Muchtar di tengah masyarakat di Distrik Airu Kabupaten Jayapura sudah memberi banyak kontribusi bagi daerah dan masyarakat adat setempat.
Baik memberi perhatian untuk kesejahteraan masyarakatnya sendiri termasuk kontribusi untuk sarana prasarana (infrastruktur) tertentu bagi kepentingan umum masyarakat lokal dan lain sebagainya, kehadiran pengusaha dan pebisnis Muchtar sangat mendapat tempat di hati serta diterima tokoh adat dan tokoh masyarakat Airu sampai sekarang.
“Saya bantah dan kecam keras informasi miring yang disampaikan oknum-oknum wartawan tidak bertanggung jawab itu!!!.
Mana bukti pak Haji Muchtar yang kita sangat kenal baik ini melakukan praktek-praktek tak terpuji seperti yang disangkakan kepadanya?. Jangan asal tulis berita dong, tunjukkan bukti otentiknya juga agar beritanya berkwalitas dan masuk di logika kita.
Ini jelas tudingan yang sangat negatif dan pembunuhan kharakter yang sangat tidak berdasar saya mau sampaikan. Bisa dibilang asal tulis berita tanpa memperhatikan unsur 5 W 1 H, tidak memperhatikan asas perimbangan informasi sebuah berita saya mau kasih tahu.
Dan mana ada warga masyarakat di lokasi kegiatan usahanya di Airu yang tidak senang kepada pak Muchtar?. Justru sebaliknya beliau ini dipegang mati dan dicintai oleh masyarakat di daerah itu.
Justru yang kami tahu kami dengar sampai sekarang, pak Muchtar ini seperti anak emas dan sangat dihargai sangat dihormati dan disenangi oleh masyarakat yang punya lokasi tambang di Malili di Distrik Airu sana.
Kalau masyarakat di tempat di mana beliau menambang itu senang karena ada imbal balik dan dampak yang positif yang beliau kasih kepada mereka juga dalam hal kesejahteraan ekonomi mereka, lantas kesalahannya di mana?. Jangan ngawur!!!.
Masyarakat yang punya hak ulayat sendiri, kalau masyarakat yang suruh pak Muchtar itu mengelola hasil tambang emas mereka, lalu salahnya di mana?. Lucu dan aneh kan?.
Saya kira ini karena faktor iri hati dan jengkel saja tidak mendapat bantuan atau apa, oleh oknum-oknum wartawan tertentu itu yang barangkali meminta atensi atau semacam bantuan begitu, dari para pengusaha tambang seperti pak Muchtar.
Sekali lagi mungkin juga karena tidak mendapat atensi atau tidak diharaukan sama sekali oleh pengusaha tambang emas di Jayapura dan Keerom, ketika oknum-oknum wartawan itu datang ke Distrik Airu seperti yang disampaikan dalam berita-berita yang beredar viral itu”, tekan Yerry sangat merasa kesal menutup pernyataannya kepada media ini. (*TimRedKDPapua*).