Foto: Jimmy Carter Rumbarar Kapisa ~ Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor saat berdiri memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di depan Gedung Sasana Krida kantor Gubernur Papua kemarin {30/04}.
KOTA JAYAPURA, PAPUA, MEDIA KD. Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor Jimmy Carter Rumbarar Kapisa sangat berharap sejumlah program prioritas yang telah diusulkannya, dapat diterima Pemerintah Provinsi Papua.
Hal itu disampaikannya selepas kegiatan Musrenbang dan RKPD Tahun 2026, sekaligus penutupan kegiatan itu di depan gedung Sasana Krida kantor Gubernur Provinsi Papua di Dok 2 Kota Jayapura kemarin (30/04).
Musrenbang yang digelar 2 hari ini mengusung Thema “Percepatan Pembangunan Struktur Ekonomi yang Inklusif Melalui Akselerasi Potensi Unggulan Daerah”.
Kegiatan Musrenbang yang dibuka dan dipimpin oleh Sekda Papua Susana Wanggai tersebut, dalam pantauan media ini dihadiri oleh sejumlah kepala daerah di Provinsi Papua.
Turut dihadiri Ketua DPRP Denni Bonai, ketua MRP Nerlince Wamuar, sejumlah Pejabat Daerah serta dihadiri Perwakilan Menteri Dalam Negeri/Mendagri Dr. Ir. Restuardi Daud yang merupakan Direktorat Jenderat (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah.
Kembali kepada pesan dan harapan Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Carter Rumbarar Kapisa, dirinya berharap sejumlah program prioritas yang sudah disampaikan dan disulkan daerahnya, dapat diterima untuk dimasukkan dalam agenda pembahasan nantinya di MUSRENBANGNAS (Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional) di Jakarta.
Tiga dari usulan Wabup Biak yang tergolong muda dan berwajah ganteng serta welcome dengan wartawan ini, yakni sektor Pariwisata, Perikananan dan juga sektor Jasa itu sendiri. Jimmy berharap ketiga sektor unggulan di daerahnya yang telah disampaikannya itu dapat diakomodir Pemprov Papua.
“Kami harapkan ada beberapa program yang kami usulkan di Musrenbang ini bisa menjadi catatan atau agenda prinsip bagi Bappeda Provinsi Papua.
Untuk menghidupkan penerbangan di Biak, kita perlu adanya kerjasama dengan kabupaten lain di kawasan Saireri. Pariwisata yang berkembang akan menciptakan kebutuhan akan konektivitas udara”, ujar Jimmy menambahkan kepada wartawan terkait sektor kepariwisataan dan jasa.
Menurut orang nomor dua (2) di kabupaten berjulukan “Sup Karui” itu, apabila sektor kepariwisataan di kawasan Adat Saireri dihidupkan kembali, maka akan mendorong penerbangan Reguler di bandara Frans Kaisiepo, dimungkinkan dapat dibuka dan berjalan kembali.
Jimmy juga mengatakan Pemda Biak Numfor akan berkoordinasi dengan daerah lain di wilayah adat Saireri, dalam rangka menyusun jadwal untuk agenda Festival Budaya yang sudah direncanakan dalam rangka memberi daya tarik bagi Wisata Unggulan tersebut.
Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor di depan Camera Wartawan dan Jurnalis juga mengangkat mengenai Subsidi Bahan Bakar Minyak/BBM yang tentunya sangat penting, yang dapat mendukung sektor Penerbangan Reguler di daerahnya dengan daerah lain di Papua.
Wabup Jimmy pun sangat berharap Maskapai Garuda sekali kelak dengan aktivitas dari ketiga sektor itu yang dibangkitkan kembali, dihidupkan kembali dan berjalan ditopang oleh kemampuan sumber daya alam yang dimiliki daerah di kawasan Saireri, maskapai itu dapat mendarat juga di Bandar Udara Frans Kaisiepo Biak.
Dia optimis kendatipun pemerintah daerahnya mengalami kendala terkait Anggaran itu sendiri dari Pemerintah Pusat (Jakarta), namun dengan adanya potensi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki di kawasan Saireri termasuk pula daerahnya Biak, tentunya dapat menunjang rencana besar tersebut.
Selain itu, Wabup berparas ganteng dan dekat dengan rakyatnya di Biak ini menuturkan, dengan keluarnya PT. Freeport dari Provinsi Papua Tengah, daerahnya dapat menjadi sentra baru terkait Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua, asal dapat dikelola secara baik dan secara bersama-sama dengan daerah lain di Papua.
Ke depannya, ungkap Jimmy, pihaknya (daerahnya) berupaya akan membangun kemitraan dengan daerah lain di Papua, demi kemajuan pembangunan Papua yang merata dan berkelanjutan.
“Ke depan kami siap membangun kemitraan antar kabupaten, demi kemajuan Papua yang merata dan berkelanjutan, itu harapan kami.
Kita tidak boleh terbuai dengan efisiensi Anggaran yang ada. Indonesia khususnya Papua, kita tahu adalah daerah yang kaya raya akan sumber daya alamnya.
Dengan potensi SDA yang kita miliki, Kabupaten Biak Numfor bisa menjadi daerah yang “Seksi” untuk investasi dan juga untuk sektor pariwisata. Kasumasa” (terimakasih). Terang Jimmy mengakhiri keterangannya. *📢Jeffry R. W~Pemred✍️*.