Hasil Tangkap Berkurang, Nelayan Non Papua Diminta Hentikan Aktivitas Melaut

Timika, KabarDaerah.Com – Ratusan warga masyarakat adat suku Kamoro dan Asmat, Selasa (25/7/17), pukul 08.00 Wit, melakukan aksi pemalangan menggunakan kayu dan ranting pohon di jembatan pomako yang merupakan jalan raya poros menghubungkan area pelabuhan pomako menuju kota timika, mendesak nelayan non papua untuk menghentikan aktivitas menangkap hasil laut di wilayah petuanan dua suku besar.

Keberadaan nelayan non papua dinilai  sangat mengurangi pendapatan atau hasil laut masyarakat nelayan pribumi suku Kamoro dan suku Asmat.

Kapolres Mimika AKBP Vicktor D Mackbon, SH SIK MH MSi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi pemalangan yang dilakukan warga pribumi di wilayah hukum Polsek Kawasan Pelabuhan.

“Penyebab dikakukannya aksi pemalangan tersebut adalah karena warga masyarakat suku kamoro dan asmat yang bermukim di kampung Pomako merasa sangat dirugikan dengan keberadaan masyarakat Nelayan non papua,  yang selama ini secara aktif kegiatan menjaring ikan maupun hasil laut lainnya di perairan Mimika,” Ujar Kapolres.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat mengangu kamtibmas Kepolisian Sektor Mimika Timur, Polsek Kawasan Pelabuhan, Sat Polair Res mimika bersama Koramil Mapurujaya melakukan pengamanan di lokasi pemalangan sambil melakukan negosiasi sehingga akses jalan dibuka untuk umum.

“Setelah kejadian itu Kapolsek Kawasan Pelabuhan (Iptu Samsul Hadi) sudah menemui massa untuk melakukan negosiasi,” kata Kapolres.

Kapolres berharap permasalahan tersebut  segera diselesaikan  oleh pihak terkait dan jangan mengangu aktifitas umum karena itu melanggar aturan.

Pantauan KabarDaerah.Com, sekitar pukul 11.30 siang, kelompok warga kemudian membuka palang setelah negosiasi penjang dan secepatnya membahas permasalahan ini dengan hati yang dingin dengan cara mencari solusi dengan duduk bersama pihak Pemda Mimika, Lemasko, tokoh masyarakat dan pihak pihak terkait lainnya.

Selanjutnya kesepakatan untuk melakukan pertemuan di Kantor kelautan dan perikanan Kabupaten Mimika yang difasilitasi oleh pihak  Dinas Kelautan Perikanan Pemda Mimika, pihak LEMASKO dan Kadistrik Mimika Timur.

Kepala Dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Mimika Leentje .AA.Siwabessy,SE mengatakan telah menerima aspirasi maayarakat namun akan dibahas selanjutnya

Tokoh masyarakat suku Kamoro Marianus Maknaipeko pada kesempatan itu mengatakan  tujuan dari kedatangan masyarakat Kamoro dan Asmat ketempat ini adalah mewakili aspirasi masyarakat  nelayan pomako agar pihak pemda mimika dan Lemasko memperhatikan nasib nelayan tradisional mimika.

“nelayan non papua untuk menghentikan atau mencabut aktifitas nelayan atau mencari ikan di perairan Mimika, dan hanya diperbolehkan sebagai pihak pembeli ataupun pengumpul hasil laut di daratan saja.” paparnya. (Terry Leisubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *