Papua, kabardaerah.com – Warga tapioka, Zet Agapa mengaku sudah pernah merantau di daerah lain namun, tidak pernah menemui sampah menumpuk seperti di pasar sore tapioka, siriwini nabire dan menganggap pemerintah tidak peduli.
“saya juga pernah Merantau di daerah lain Tapi Limbah Lingkuhan tidak perna seperti ini penilaian saya di nabire ini, pemerintah kurang perhatian,” ungkapnya, selasa (19/09/2017).
Ia juga mengaku bahwa pernah melakukan pemalangan sebab sampah menutupi jalan utama, hal itu dilakoninya agar dilihat pemerintah untuk mengangkut sampah yang sudah menumpuk seperti gunung.
“Dan sudah pernah palang, itu pancing pemerintah lihat dan perhatikan
semua warga siriwini tapioka dan kpr siriwini buang sampahnya di tempat umum maka itu pemerintah daerah (nabire) harus Perhatikan Baik,” ujarnya
Demikianpun juga mama-mama papua, yang selalu berjualan di pasar sore tapioka, mengaku, sehabis jualan pulang selalu terkena sakit akibat dari bauh sampah yang menyengat sehingga mereka berharap ada perhatian dari pemerintah setempat.
“Kami yang jualan di sini bau sampah tetapi karna jualan tahan nafas, dan pulang itu sakit malaria, beringus dan ini Juga salah satu kesehatan yang Tidak baik, kami pernah juga tidak ingin makan, karna bau sampah
kami meminta juga degan mohon Pemerintah Kabupaten Nabire harus perhatian baik-baik,” terangnya.
Akibat dari pembuangan sampah sembarang bukan hanya menyebabkan pencemaran udara dan lingkungan melainkan menimbulkan Penyakit berbahaya seperti demam berdarah, gangguan pernapasan, gatal-gatal dan lainnya.
Sampah merupakan masalah yang paling besar bagi lingkungan sekitar kita. Oleh sebab itu masyarakat tapioka sangat berharap pemerintah daerah lebih khususnya dinas kebersihan nabire, untuk melihat masalah tersebut.
(Wilem Joani)
