Ketua LSM BARAPEN Kesal Sikap Manajemen PT. Sinar Kencana Inti Perkasa Yang Tak Tepati Janji Pertemuan

Edison Suebu, SH ( Ketua LSM BARAPEN Provinsi Papua )

Sentani Jayapura, KD. Ketua LSM Barisan Rakyat Peduli Nusantara ( BARAPEN ) Provinsi Papua Edison Suebu, SH kepada kabardaerah.com merasa sangat kesal atas janji yang dibuat salah seorang staf manajemen PT. Sinar Kencana Inti Perkasa atau yang populer dikenal dengan nama Sinar Mas, untuk dilakukannya pertemuan dalam rangka membahas beberapa hal yang dilaporkan beberapa orang karyawannya, beserta salah seorang kepala suku dari wilayah distrik Kaureh bernama Nimbrod Yamle. Staf manajemen itu diinfokan juga merupakan orang kedua di kantor perwakilan perusahaan Kelapa Sawit Jayapura Papua, bernama Deny.

Ujar Edi ( nama panggilan ) yang menyampaikan juga ke awak media ini soal janji pertemuan yang sudah diucapkan Deny sendiri via kontak ponsel siang hari kemarin ( 05/04/2018 ), dikabarkan kalau Deny nantinya akan kontak balik pasca meeting atau rapat yang pihaknya lakukan. Atas kesediaan ketua LSM, wartawan kabardaerah.com akhirnya ikut bersama-sama LSM Barapen menuju kantor PT. Sinar Mas yang berada di komplek Perumahan BTN Grand Kotaraja.

Sesampainya di depan kantor perwakilan Sinar Mas ataupun PT. Sinar Kencana Inti Perkasa ini sejak pukul 02 lebih Wit ( di kompleks BTN Grand Kotaraja ), ketua LSM langsung mengeluarkan handphone-nya untuk mencoba menghubungi Deny melalui kontak langsung maupun melalui pesan pendek ( sms ). Namun upaya untuk meminta info dan petunjuk yang jelas dari Deny tentang rencana pertemuan tersebut sama sekali tak digubris entah kenapa. Semakin lama menunggu dan tak lagi ada respon balik dari Deny, ketua LSM langsung memerintahkan wartawan KD dan beberapa staf investigasinya untuk meninggalkan kantor perusahaan. Tampak saat berada di depan kantor Sinar Mas, memang ada beberapa anggota aparat kepolisian bersama masyarakat yang dicurigai berasal dari Kaureh.

” Saya inikan sudah buat janji dengan pak Deny itu berapa hari lalu. Kami sepakati hari kamis ini buat ketemu. Tujuan kami tatap muka, yaitu untuk membahas beberapa hal yang sudah dilaporkan ke kami. Baik dari beberapa orang karyawan perkebunan kelapa sawit itu, termasuk dari bapak Nimbrot Yamle selaku kepala kampung atau kepala suku yang mewakili ke-11 suku yang memiliki hak ulayat atas tanah adat mereka di Kaureh. Tadi siang itu saya dihubungi pak Deny ini untuk kami akan bertemu karena memang sudah disepakati hari kamis ini. Dia bilang setelah rapat nanti dia akan kontak dan kita lakukan pertemuan.

Mengenai rencana pertemuan dalam rangka meminta keterangan live dari manajemen perusahaan, juga sudah disampaikan dalam catatan tangan yang disampaikan adik wartawan kabardaerah.com ke perusahaan beberapa minggu lalu di kantor mereka di Kotaraja. Media online kabardaerah.com ini memang yang sering kami pakai untuk menulis berita yang kami berikan. Tapi aneh menurut saya. Setelah catatan itu diberikan, baik media sendiri bahkan kami dari LSM sama sekali tak segera dipanggil untuk diberikan konfirmasi tentang apa yang sudah disampaikan sebelumnya dalam catatan itu. Ini ada apa sebenarnya?. Nanti beberapa hari kemudian, saya dan adik wartawan KD datang lagi ke kantor Sinar Mas untuk mau meminta konfirmasi terkait beberapa point yang sudah dititipkan itu. Namun ketika kami masuk ke ruang tamu yang sedang dijaga salah seorang petugas Securitynya, pak Denynya pas berjalan ke luar dan spontan menanyai kami. Waktu itu dari bibir mulutnya pak Denny sendiri berjanji bahwa satu dua hari kami akan ditelephone. Eeeh kami tunggu sampai sekarangpun tak ada kejelasan pertemuannya. Setelah saya sms ke pak Deny supaya bisa tatap muka beberapa bari lalu, baru pak Deny ini bilang dalam smsnya ” oke kamis. “

Yang membuat kami heran semua, masa yang bersangkutan tak bisa merespon panggilan saya? juga sms yang saya kirimkan. Kalau pak Denny ini orang intelek dan punya hati, meskipun dia sibuk sekali tapi pasti sms pendek saja untuk membalas sms saya itu bisa langsung dikirim balik kan? Entah jadi pertemuan atau tidak, diundur jamnya atau tidak, diundur harinya atau tidak, kalau dia itu juga pentolan di perusahaan itu mestinya balas pertanyaan kami kan?. Terus terang saya sangat kesal memang. Sudah jauh-jauh datang dari Sentani keluarkan bensin percuma tetapi tak jadi pertemuan. Kalau tidak jadi ya jangan bilang hari ini akan ketemu!. Bilang saja tunda atau batal biar kami juga tak boleh datang.

Lalu saat kami parkir di depan kantor di sebelah jalan raya, spontan saja kami kaget juga kalau ada beberapa anggota aparat kepolisian yang berdiri sana. Juga ada beberapa anggota masyarakat dan salah seorang perwira polisi berpakaian lengkap yang hadir tadi kami lihat. Kami curigai ada anggota SPSI yang ikut hadir tadi. Juga yang kami pikir dan curigai, oooh berarti mungkin pak Deny ini yang menghubungi pihak aparat itu untuk turut datang guna menghadiri serta memback-up pertemuan tiga pihak antara LSM, Media dan Manajemen Perusahaan. Jujur kami tidak sedikitpun gentar dan merasa takut atau khawatir tadi, kami malah tertantang sekali untuk harus maju berjuang karena beberapa bukti dari pemilik hak ulayat dan satu dua karyawan itu sudah diberikan kami kantongi.

Kenapa harus kami takut?. Tujuan kami ini rasional dan beradab sesuai aturan. Tugas dan fungsi LSM itu menindaklanjuti informasi dan laporan masyarakat untuk ditelusuri dan mencari fakta, termasuk keadilan dan kebenaran bagi siapapun warga masyarakat Indonesia yang merasa dizolimi hak-haknya. Terus terang tak ada itu dalam benak saya untuk mau takut jika yang kami lakukan ini tidak menyimpang. Tadi sempat saya pikir, oooh jadi pak Deny ini mau pakai aparat buat nakuti kami LSM ya?. Tapi tadi setelah staf saya wa beliau dan saya sendiri kontak lagi, pak Deny bilang kalau tadi siang yang datang di kantor itu tak ada kaitan dengan rencana pertemuan kami. Nanti kita lihat lagi besok ( hari ini Jumat, 06/04/2018 ). Apabila ada lagi oknum aparat yang dipanggil datang ikut terlibat, kami dari LSM akan langsung bubar dari kantor perusahaan itu dan pulang. Saya akan minta media juga untuk bubar.

Tujuan kami datang ini bukan untuk cari masalah dengan siapapun di perusahaan PT. Sinar Mas. Kami ini punya maksud dan tujuan cuma satu ; yaitu meminta penjelasan dan keterangan konfirmasi bahkan klarifikasi terkait apa yang kami dengar sendiri dari beberapa karyawan Sinar Mas dan masyarakat pemilik ulayat di Kaureh. Dokumen surat pelepasan dan dokumen lain ada kami kantongi sudah diserahkan ke kami, termasuk surat kuasa dari pak Nimbrot Yamle ke kami untuk turut memperjuangkan tuntutan mereka. Saya mau kasih tahu di sini, berita yang lebih detil dan keras akan kami LSM beberkan dalam pemberitaan kedua di media online ini dan juga media cetak lokal dan nasional serta online lainnya. RRI juga akan kami sampaikan beritanya.

Apabila ada financial yang cukup, di TV Lokalpun pasti kami berkoar. Tapi beberapa hari ini kami berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan laporan kami ke pak Presiden kita Jokowi dan Kapolri, Kejagung beserta KPK, DPR RI, DPD RI dan beberapa Kementerian terkait serta ORI Pusat, SPSI Pusat, dan juga Komnas HAM. Semua surat laporan sudah kami siapkan rampung. Kami pasti akan lakukan konferensi pers dengan sejumlah media yang ada di Jakarta untuk membeberkan sejumlah hal yang sudah kami kantongi. Itu pasti. Catat apa yang saya tegaskan ini!. “ Tegas ketua LSM mengungkapkan kekesalannya atas sikap Deny yang dirasa tak menghargai pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat, Edison Suebu.

Tambah Edi yang juga mantan ketua FKPPI dan pernah menjabat anggota legislatif di DPRD kota Sorong ini, malam harinya ketika dirinya sedang berada di ruang tamu rumahnya dan mencoba lagi menghubungi Deny, barulah pejabat Sinar Mas ini menjawab ketua LSM. Dalam pembicaraan yang terputus karena pulsa telepon yang habis, Edison menjelaskan bahwa Deny sekitar pukul empat ada keluar cari tim LSM dan Media yang datang, namun tak dilihat ada orang dari LSM dan Media yang batang hidungnya nampak. Cuman anehnya menurut pikiran ketua LSM sendiri, ada sms yang dikirim dan kontak ponsel yang dilakukan, tapi kenapa Deny ini tak langsung menghubungi Edi untuk memberitahu kalau dirinya sudah keluar cari di luar?.

” Saya dan teman-teman jadi heran memang. Kalau memang pak Deny dia ada keluar cari kami, kenapa HP-nya tak dipakai buat kontak saya atau sms saya saja?. Omong kosong saja kayanya!. Saya sama sekali tidak yakin dan percaya dengan omongan pak Deny itu. Kalau sudah berdiri dan cari kami di luar, ya pakai hp buat kontak kami kan?. Jangan bikin alasan yang lucu. Sms sayakan bisa langsung dijawab to?. Tidak masuk di akal alasan kaya begitu. Entah jadi pertemuan atau tidak, harus bisa balas sms saya supaya kami tak menunggu lama kan?. Bilang saja tak mau balas sms saya. Jelas saya merasa itu kesengajaan saja yang pak Deny ini buat. Sudah baca sms dan lihat saya kontak tapi tak mau dijawab. Nanti besok setelah jadi pertemuan, saya akan bicara lagi dengan topik berita yang harus media tulis benar, tegas dan sesuai dengan apa yang menjadi hasil analisa investigasi kami di lapangan. Terakhir, kami dari LSM dan juga Media minta agar PT. Sinar Mas harus dampingi kami ke lokasi kerja perkebunan di lereh untuk tatap muka langsung live dengan karyawan mereka yang ada di atas. “ Ungkap Edison. { ~○ Jeffry Ridwan. W ○~ }.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *