Tak Ada Papan Informasi, Proyek Palapa Ring Paket Timur PT. Cenderawasih Artha Teknologi Terkesan Tak Transparan

Foto insert ( Pengerjaan jalur Kabel Optik Proyek Palapa Ring Paket Timur yang sedang berlangsung di jalan penghubung Arso Swakarsa – Arso 2 Keerom ).

Keerom Papua, KD. Proyek pengerjaan pemasangan saluran kabel Optik HBDE yang dikerjakan PT. Cenderawasih Artha Teknologi di sepanjang jalan di kabupaten Keerom, diduga terkesan tak transparan kepada masyarakat dan juga publik. Proyek ini dari informasi yang dikantongi kabardaerah.com, dimulai dari kota Jayapura dan akan berakhir di distrik Waris kabupaten Keerom provinsi Papua.

Dari pantauan media di lapangan, proses pemasangan saluran berupa selang yang akan dimasuki kabel optik yang dipasang di pinggiran jalan raya itu, terlihat sama sekali tak ada Papan Informasi yang ditancap di pinggiran jalan yang dapat menerangkan secara jelas dan transparan tentang pekerjaan itu sendiri kepada masyarakat ( publik ), mengingat proyeknya bukan proyek pribadi tetapi proyek pemerintah yang sumber anggarannya dari negara. Baik mengenai ; Nama Kegiatan / Proyek, Kalender Kerja, Satker, Nilai Pagu, Sumber Anggaran, Progress Pekerjaan, ada Jamsostek tidak untuk Karyawan, dsb.

Ketika media ini mengunjungi kantor Dinas Kominfo Provinsi Papua yang berada di ujung kantor KPU Provinsi Papua ( 05/07/2018 ), melalui orang nomor dua di kantor itu yang notabene adalah sekretaris dinas bernama Marice Nauw, bersama salah seorang staf dinas Kominfo yang mendampingi sekdis, awak KD akhirnya mengetahui kalau pekerjaan Kementerian KOMINFO itu juga belum diketahui sekretaris dan staf di bidang terkaitnya.

” Terimakasih sekali karena adik-adik bisa datang menyampaikan hal ini ke kami. Kami sampai sekarang juga belum mendapat informasi dan pemberitahuan terkait pekerjaan dari kementerian itu. Tapi kami akan menyampaikannya ke kepala dinas. Mungkin sudah ada surat pemberitahuan ke Gubernur melalui Sekda dan suratnya sudah ada di ibu kepala dinas tapi masih ada di meja kepala dinas, kami akan kordinasikan. Saat ini ibu kepala dinas sedang berada di luar daerah. “ Bilang Sekdis.

Staf Kominfo yang juga menjabat Kepala Seksi Pengelolaan Data dan Intergrasi Sistim Informasi bernama Muhammad Nasir Irianto yang dipanggil sekretarisnya untuk menanyakan mengenai pekerjaan tersebut, kepala seksi ini turut menjelaskan bahwa dia di bidang teknisnya itu juga sama sekali belum mendapat informasi ataupun pemberitahuan, terkait pekerjaan Palapa Ring Paket Timur dari Kementerian Kominfo yang sedang dilaksanakan di kota Jayapura dan kabupaten Keerom. Staf ini turut menyebutkan kalau dirinya mengetahui proyek itu ketika dikerjakan di pinggiran jalan di areal perkantoran Walikota Jayapura.

” Di bidang kami juga masih belum mendapat info dan pemberitahuan tentang pekerjaan proyek tersebut. Biasa kalau sudah ada surat pemberitahuan ke kepala dinas, pasti akan turun juga ke kepala bidang kami, dan pasti kami staf akan tahu proyek itu. Tapi sampai sekarang kamipun belum diberitahukan tentang proyek Kementerian Kominfo itu. Tidak tahu, apakah mungkin kepala bidang saya sudah mengetahuinya tapi belum memberitahukannya ke kami stafnya, nanti akan saya tanyakan dulu. Saya hanya tahu pekerjaan itu dari Kominfo ketika mereka kerja di pinggir jalan dekat kantor Walikota. Waktu itu saya lihat ada Papan kecil yang mereka taruh, ditulis Kementerian Kominfo tapi bukan Papan Informasi Proyek. “ Tutur Irianto.

Sekdis Kominfo Papua dalam keterangannya turut menyesalkan sikap perusahaan yang mengambil paket pekerjaan proyek dari Kementerian Kominfo, namun kadang tak lebih dahulu melayangkan informasi serta pemberitahuan tertulis kepada Pemerintah Daerah. Lagi ungkap perempuan asli Papua ini, dari pengalaman yang dialaminya, biasanya ketika datang benturan dan persoalan yang ditemui di lapangan oleh kontraktor yang mengerjakan paket Kominfo dari Kementerian itu, barulah instansinya didatangi Penyedia yang bersangkutan untuk meminta bantuan Pemda.

” Kami juga kadang merasa heran dengan sikap kontraktor yang mengerjakan proyek dari Kementerian. Kan ada pemerintah daerah, jadi harus memberitahukan kepada Pemda biar kita ketahui dan backup pekerjaan itu. Kami bukan yang mengelola atau yang punya kegiatan. PPK dan PPTK, semua memang ada di Kementerian, tetapi kami ini pemerintah daerah serta dinas teknis yang punya kordinasi dengan Kementerian Kominfo. Kalau ada kerja sama dengan kami Pemda Provinsi Papua, tentu kami juga akan ikut mengawal pekerjaan itu. Pekerjaan itu memang harus ada Papan Informasi Proyek yang jelas. Coba adik-adik wartawan konfirmasi lagi ke perusahaan itu. “ Imbuh Sekdis.

Sebelumnya, wartawan KD pernah menghampiri beberapa orang karyawan perusahaan penyedia tersebut yang saat itu sedang bekerja di pinggiran jalan yang menghubung antara Arso Swakarsa dan Arso Dua, dengan maksud untuk meminta konfirmasi tentang pekerjaan yang dikerjakan. Salah seorang karyawan asli Papua dan seorang lagi yang adalah orang non asli Papua yang lupa dicatat nama keduanya itu ( ada rekaman ) menjelaskan, proyek tersebut berasal dari Kementerian Kominfo dan nama kegiatannya adalah Palapa Ring Timur – pemasangan saluran HBDE ( tak dijelaskan secara rinci apa itu singkatan dari HBDE ).

” Ini pekerjaan pemasangan kabel saluran HBDE. Pemasangannya sampai di Waris pak. “ Beber 2 karyawan ini yang kelihatannya seperti Mandor atau mungkin Pengawas.

Kabardaerah.com sampai pemberitaan ini dirillis pun, pimpinan atau yang dicurigai direktur perusahaan itu bernama Harry sama sekali tidak bersedia untuk menemui wartawan media online ini, untuk memberikan konfirmasi terkait pelaksanaan pekerjaannya. Baik melalui kontak ponsel yang sama sekali tidak pernah dijawab, melalui sms yang hanya dibalas sekali dengan jawabannya demikian ; ” Maaf sebelumnya, sy plg malam & berangkat pagi. Kirakira apa yg sy bs berikan info “ ( disalin smsnya sesuai tulisan asli yang dikirim dari nomor ponsel pribadi Harry – 082138704XXX, red ).

Bahkan media ini mendatangi kantor perusahaan tersebut yang beralamat di jalan Kelapa Dua Entrop dan sudah menyampaikan pesan kepada dua orang staf wanita yang berada di kantor tersebut dan sudah memberikan Surat Tugas untuk difoto serta meninggalkan pesan kepada pimpinan perusahaan penyedia itu sekalipun ( 06/07/2018 ), Harry tetap saja masih enggan dan terkesan tak kooperatif untuk bertatap muka dengan awak media ini. ( * JRW/WFM/MW/JS//FW * ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *