Masyarakat Dogiyai Butuh Calon DPRD Yang Merakyat

Oleh: Yanuarius Goo

Papua,kabardaerah.com – Kami masyarakat kabupaten Dogiyai membutuhkan sosok legislatif yang adil dan sederhana untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dogiyai. Alasannya, dua sifat itu merupakan barang mewah yang belum dimiliki kebanyakan elite, sementara masyarakat merindukannya untuk bersuara aspirasi masyarakat. Maka tak heran kalau para calon DPRD Dogiyai yang bertarung pada Pileg 17 April 2019 mati-matian menunjukan sikap merakyat kepada masyarakat Dogiyai yang akan mendatang.

Karena itu, wajar kiranya kalau masyarakat Dogiyai mengharapkan dan menggadang-gadang sosok anggota dewan perwakilan rakyat dogiyai yang mampu menganalogikan dirinya dengan aspirasi rakyat bersuara di parlemen. Keinginan masyarakat sangat sederhana, yaitu agar pileg 17 April 2019 nanti memunculkan anggota dewan yang tepat dan tak lagi menyengsarakan rakyat Dogiyai sesuai keinginan calon legislatif yang hak pilih dan hak memilih para calon legislatif periode 2019-2025.

Menurutnya baik semua calon Dewan Perwakilan Rakyat Dogiyai memiliki konstituennya masing-masing. Namun, dalam konteks Dogiyai sekarang ini, meskipun perilaku pemilih sangat variatif, rakyat pada umumnya lebih tidak membutuhkan legislatif yang Datang,Duduk, Diam dan Duit sepenuh hati mendedikasikan hidupnya untuk kabupaten dogiyai dan rakyat dogiyai masa yang akan datang bersuara demi pembangunan dogiyai dan bersuara aspirasi masyarakat dogiyai di parlemen.

Mengingat politik kampanye sifatnya dinamis dan terbuka dengan segala kemungkinan, maka aspirasi-aspirasi dari masyarakat dogiyai sewaktu-waktu dapat berubah atau bergeser. Sebabnya, belum semua pemilih menggunakan hak pilihnya dengan mengedepankan pertimbangan yang matang para calon DPRD Kabupaten Dogiyai.

Karena itu, penting bagi para calon legislatif menjaga animo atau antusiasme masyarakat dogiyai. Masyarakat akan menguji konsistensi para calon legislatif, apakah calon legislatif tetap memegang teguh ucapan dan tindakannya selama masa kampanye. Apakah mereka menghalalkan semua cara untuk memenangkan pileg para calon? Apakah mereka menabur angin surga saja dan janji-janji belaka para calon legislatif periode 2019-2025.

Tidak semua pemilih cerdas menggunakan hak pilihnya dengan mengedepankan logika, dan mempelajari rekam jejak para calon legislatif. Masih ada pemilih tradisional yang memilih tanpa memiliki pegangan yang kuat. Bahkan tak sedikit juga yang memilih, karena alasan SARA dan mau dimobilisasi dan dibayar.

Masyarakat menengah bawah, meskipun mereka cenderung memilih calon legislatif yang sederhana, jujur sesuai dengan kriterianya, tapi sebagian mereka bisa jadi akan terpengaruh untuk memilih caleg yang mampu meyakinkan tentang kapabilitasnya sebagai calon pileg, harus pilih dan memilih para calon legislatif yang bisa mengerti tentang tugas dan fungsi parlemen dewan dari pada diam diri pada saat sidang.

Penulis adalah masyarakat kabupaten Dogiyai Selalu Beraktivitas sebagai Jurnalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *