Syukuran Menyambut Sang Raja Damai Gereja KIMI Kota Jayapura Diwarnai Bakar Batu

Foto bareng hamba Tuhan di depan gedung Gereja Eben Haezer.

 

Kota Jayapura (KD) – Gereja Kemah Injil (KIMI) Klasis Kota Jayapura Pos PWI EBEN HAEZER distrik Abepura, siang tadi melakukan kegiatan Bakar Batu atau Barapen bersama warga jemaatnya (Kamis, 24/12/2020).

Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang karena cinta dan kasih-Nya Ia akhirnya rela turun ke dunia dan lahir di kandang yang sangat hina, hanya demi menyelamatkan umat ciptaan-Nya sendiri dari hukuman dosa.

Pendeta Yulianus Kaiba, S. Th kepada awak media ini mengatakan demikian;

“Kegiatan Bakar Batu (Barapen, red) atau makan bersama ini adalah bentuk sukacita besar yang kami majelis jemaat dan warga jemaat rasakan.

Betapa baiknya Tuhan kita, Ia telah menuntun dan membimbing kita satu tahun lamanya, sampai kita bisa berada di antara pengujung tahun 2020, tepatnya di tanggal 24 Desember.

Ini bukan suatu kebetulan, atau kita bernasib baik, tetapi semua karena anugerah dan kasih sayang Tuhan semata, sehingga kita masih dapat bertatap dan berpandang-pandang sekarang seperti ini.”

Lagi tambahnya demikian; “kegiatan ini untuk menjalin dan untuk lebih mempererat jalinan persaudaraan, kebersamaan, kekompakan dan lebih dari itu untuk menghadirkan Buah-buah kebenaran Injil dan kehidupan, yang mencerminkan pribadi Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih di tengah pergaulan kita.

Dan kegiatan ini juga, harus menjadi panutan pijak dan landasan berbagi yang tidak lekas goyah dan rapuh,” ungkapnya.

Pos Penginjilan Gereja Kemah Injil (KIMI) PWI Eben Haezer ini, dibangun pada tanggal 06 Juli tahun 2014 dengan jumlah jiwa atau jemaat sebanyak 120 orang.

Pada kesempatan yang sama, pendeta Kias Komba, S.Th juga ikut menambahkan apa yang disampaikan oleh Pendeta Yulyanus Kaiba, S.Th.

Kias mengatakan, meskipun dari jumlah jemaat yang hadir hanya berjumlah kecil, tetapi terlihat solidaritas dari warga jemaat itu sendiri, walaupun dalam beribadah tidak semua warga jemaat ikut mengambil bagian. Menurutnya hal tersebut dapat dapat dimaklumi.

Lagi ujarnya, karena bayangan virus covid-19 yang mungkin masih menghantui mereka, sehingga banyak di antara warga jemaat yang tidak mengambil bagian dalam beribadah.

Sementara itu ketika awak media ini menanyakan soal fisik bangunan gereja yang dilihat masih dalam tahap pengerjaan, juga kapan selesainya serta kapan pula peresmiannya, begini penjelasan hamba Tuhan Yulyanus Kaiba.

“Gedung gereja ini kami bangun atas kesepakatan bersama, supaya kamipun dapat memiliki rumah ibadah yang layak, yang bisa nampung warga jemaat semua.
Apalagi di saat momen-momen Natal seperti ini. Tentu rumah ibadat itu menjadi ukuran penting bagi kami,” ujarnya.

Ditambahkannya, bahwasanya proses pekerjaan gedung gereja mereka terjadi atas prakarsa bersama, atas inisiatif bersama, demi 1 tujuan, yakni untuk Hormat dan Kemuliaan nama Tuhan.

Pembangunan fisik Gedung Gereja Kemah Injil (KIMI) ini finishnya ditargetkan pada bulan Juni, sedangkan untuk peresmiannya direncanakan akan dibuat pada tanggal 06 Juli 2021 mendatang,” sebutnya.

Ketua pemuda KIMI Klasis Kota Jayapura Imanuel Komba saat ditanyai, dirinya sangat berharap kepada para pemuda jemaat agar lebih giat dan aktif dalam Membangun dan memelihara persekutuan, serta lebih giat lagi untuk mengimplementasikan Firman Kebenaran di tengah-tengah pergaulan, serta harus mampu berdiri teguh di tengah badai yang tak pernah berhenti,’ tutur Imanuel.

Pendeta Yulianus Kaiba, S.Th, sebelum mengakhiri penyampaiannya, dirinya sangat berharap dan berpesan kepada warga jemaatnya agar persekutuan yang dulu begitu erat dapat kembali, bahkan lebih ditingkatkan lagi.

” Kami para hamba Tuhan, para majelis jemaat, kami sangat mengharapkan perhatian warga jemaat untuk memperhatikan kebersamaan di dalam pelayanan persekutuan gereja ini.

Dan mari bersama kita angkat hati dan pikiran kita untuk berdoa bagi wabah virus corona ini, supaya di tahun yang baru nanti Tuhan pulihkan negeri ini dan dunia ini bisa kembali dari Ketakutan ganti menjadi Sukacita besar, sebagai hadiah terindah dari Tuhan kita Yesus Kristus,” pintanya. {{By: Michael}}🌟.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *