Kembangkan Potensi Wisata, Dinas Pariwisata Biak Revitalisasi Destinasi AMKUR

Foto: Kepala Dinas Pariwisata Biak, Turbey Onny Dangeubun, berpose di ruang kerjanya.

 

BiakPapua, Kabar Daerah. Dalam rangka pengembangan destinasi wisata di kabupaten Biak Numfor, saat ini sedang dilaksanakan proyek {kegiatan fisik} revitalisasi destinasi wisata.

Revitalisasi destinasi wisata di kampung Anggaduber, Animi dan Kakur {AMKUR}, menggunakan konsep 3 A, yaitu: Aksesibilitas, Amunitas, dan Atraksi yang diselaraskan dengan rencana kerja pemerintah pusat di Tahun Anggaran 2022.

Lokasi AMKUR yang sementara sedang dalam pelaksanaan kegiatan fisik (proyek). Foto crew KD Biak/09/22.

Selasa 13-09-2022, di ruang kerja kepala Dinas Pariwisata kabupaten Biak Numfor Turbey Onny Dangeubun ketika diwawancarai, mengatakan bahwa pengembangan dua destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisata di tahun 2022 ini, juga telah sesuai dengan rencana kerja yang sudah diselaraskan dengan rencana kerja pemerintah pusat, yaitu dalam hal kebutuhan pariwisata di kabupaten Biak Numfor itu sendiri.

“Ada dua destinasi wisata yang menjadi fokus pengembangan. Yang pertama Anggaduber, Animi, dan Kakur ( AMKUR ), yang saat ini sedang dibangun baik infrastruktur dan sarana prasarana destinasi wisatanya, dengan alokasi anggarannya bersumber dari dana DAK.

Foto insert: Bukti papan/plang proyek yang dipampang pada batang pohon kelapa di lokasi kegiatan.

Yaitu dana DAK bidang Pariwisata yang kurang-lebih sekitar 16 miliar. Kenapa 16 Miliar?, karena didorong oleh daya tarik tertentu, karena memang konsep pengembangan wisata masa kini sesuai arahan pemerintah pusat itu, dilakukan berbasis kawasan terintegrasi,” ujar Dangeubun.

Lanjut kadispar, sehingga kawasan (AMKUR) yang yang dialokasikan menjadi destinasi wisata itu akan menjadi kolafaksi dan kolaborasi, oleh beberapa DAK dalam hal ini DAK Pariwisata, DAK Penugasan Jalan, serta DAK Lingkungan Hidup dan juga DAK IKM.

Menurut kepala dinas semua itu akan bermuara dan memastikan bahwa daya tarik wisata AMKUR itu, pastinya akan menjadi salah satu destinasi prioritas yang memberikan dampak dikawasan sekitar.

“Kemudian untuk obyek wisata kedua yang menjadi daya tarik juga, tepatnya di Yenyabo distrik Biak Kota kampung Sorido. Itu juga kita kembangkan dan diberlakukan sama, dan akan dipastikan baik dari segi Aksesibilitas, Amunitas dan Atraksi harus tersedia.

Penentuan dua daya tarik wisata tersebut itu, menjadi prioritas yang didorong untuk dibangun berdasarkan jumlah kunjungan dan potensi ke depan.

Karena menurut beberapa analisa sebaiknya dilakukan sekarang, baik secara internal dan juga mitra, sehingga membuktikan bahwa dua lokasi tersebut memiliki peluang yang sangat besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata, yang mampu menarik jumlah kunjungan yang cukup signifikan.” Tutur Dangeubun menjelaskan.

Menutup keterangannya, kepala dinas menerangkan lagi bahwasanya konsep pengembangan destinasi tersebut akan dihibahkan bagi masyarakat, dan jelasnya akan dikelola langsung masyarakat setelah rampungnya pembangunan itu.

Tetapi harapnya, perlu adanya pendampingan yang berkelanjutan. Dan untuk itu diharapkan masyarakat yang ada bisa mengelola sarana prasarana pariwisata yang sudah terbangun cukup besar itu dengan baik, karena pastinya dapat membantu ekonomi masyarakat setempat. Pewarta 📢: Heri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *