Takut Beri Konfirmasi Ke Wartawan, Ketua LSM WGAB: “PT. Sijas Express Sejahtera Sangat Diduga Kuat Terlibat Praktek Ilegal Loging”

Foto: Yerry Basri Mak, SH.

Kota Jayapura, KD Papua. Ketua Lembaga Swaday Masyarakat {LSM} Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Provinsi Papua Yerry Basri Mak, SH, tadi malam menyoroti PT. Sijas Express Sejahtera Unit 2 Nimbokrang, yang terkesan tertutup bagi wartawan.

Hal itu disampaikannya setelah membaca berita papua.kabardaerah.com, yang dirillis senin kemarin (16/10), tentang sikap bos Nirman penanggung jawab PT. Sijas Express Sejahtera yang terkesan tertutup.

“Kalau si bos Nirman dan Direktur Perusahaan Kayu itu tidak berani memberi keterangannya secara transparan terkait sumber bahan bakunya itu kepada wartawan, berarti patut diduga kuat perusahaan itu selama ini ikut terlibat bermain kayu secara ilegal, alias biasa juga ambil kayu pacakan dari masyarakat adat.

Apalagi kita baca berita online media kabar daerah yang baru saja terbit semalam; yang disampaikan oleh bapak Daniel Garden yang adalah salah satu pengusaha kayu industri di Papua, yaitu bahwa rata-rata semua pengusaha kayu industri itu ambil bahan baku kayu dari masyarakat lokal atau adat setempat, selain ambil 5 persen (%) dari  HPH, berarti PT. Sijas Express Sejahtera baik yang unit 1 di Koya Barat maupun yang unit 2 di Nimbokrang, juga sangat diduga terlibat praktek ilegal loging”, seru Yerry tegas.

Lewat pemberitaan ini pimpinan LSM WGAB meminta keseriusan APH untuk tidak menjadi lemah, yaitu dalam meningkatkan pengawasan di lapangan dan juga penindakan hukum secara tegas, untuk memberi efek jera kepada semua oknum pelaku kejahatan ilegal loging di kabupaten Sarmi dan di Keerom.

“Kami LSM melihat beberapa waktu berjalan ini fungsi pengawasan dari APH yaitu dari Stake Holder terkait di lapangan, seperti sedang menurun. Harapan kami semoga para petugas terkait dari Dinas LHK maupun APH tidak menjadi lemah.

Berita-berita penangkapan kayu ilegal dari Aparat Penegak Hukum, terkesan seperti berkurang bahkan vakum menurut kami, padahal peredaran kayu lokal secara ilegal masih marak terjadi. Ini ada apa?.

Saya selaku ketua LSM resmi di Papua yang sering menyoroti persoalan ilegal loging, sangat meminta APH dari Stake Holder terkait supaya tidak menjadi lemah, seakan tidak berdaya, apalagi membiarkan dari hutan masyarakat adat Papua kayu Merbau dan Kayu Putih terus keluar untuk kepentingan profit pengusaha kayu Somel dan Industri Primer.

Ingat!, hutan Papua adalah PARU-PARU DUNIA terbesar salah satunya di muka bumi ini, maka harus kita jaga bersama, pelihara dan lestarikan bersama, karena Papua penyumbang oksigen terbesar salah satunya. 

Juga ke depan generasi anak cucu orang asli Papua pemilik hak ulayatnya di atas Tanah Leluhurnya sendiri, jika hutannya gundul, habis, pasti mereka akan sangat kesulitan membangun rumahnya kalau membutuhkan kayu Merbau dan kayu Matoa.

Atau misalkan kalau mereka juga mau menjual hasil hutan adat mereka seperti kayu Merbau dan Matoa atau kayu Putih itu, sudah kesulitan, karena bahan baku kayunya itu sudah menipis atau berkurang bahkan mungkin habis”, tutur Yerry dengan suara lantang penuh amarah. 📢: Jeffry/Jack~Pemred.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *