Barapen: “Sebagai OAP Asal Sentani, Pantas Saya Berkoar Untuk Dampak PETI Di Buper Waena Dan Di Papua!”

Foto: EDISON SWEBU, SH. MH.

Sentani, kabupaten Jayapura, KD. Ada suara yang terdengar di kalangan masyarakat ataupun di publik kota Jayapura dari oknum-oknum tertentu, yang merasa terganggu atas pemberitaan terkait aktivitas pertambangan emas yang di duga tanpa izin alias PETI, di kawasan Bumi Perkemahan (BUPER) Waena.

Seruan itu membuat Edison Swebu, SH. MH selaku anak asli Papua asal suku Sentani naik pitam dan angkat bicara. Kepada papua.kabardaerah.com dia meminta diberitakan pernyataan tegasnya.

Suara yang berseru dari satu dua oknum tertentu  beberapa hari lalu itu, tidak hanya menyindir soal aktivitas tambang emas yang diduga ilegal di Buper Waena, tetapi juga disinggung aktivitas PETI yang ada di Senggi Keerom bahkan sampai ke Manokwari Papua Barat.

Foto: Lokasi Tambang Emas di Buper.

“Kenapa datang ganggu yang di Buper lagi?. Kalian sudah ganggu yang di Senggi sana, di Manokwari Papua Barat, kenapa pergi ganggu bapak ondo punya yang di Buper lagi?.

Beliau itu orang baik. Dia menambang di atas lahan hak ulayatnya sendiri, jadi jangan ganggu dia. Ini kalian pergi angkat dia punya berita lagi bagaimana?.

Coba kalian lagi bicara tambang di daerah lain sana, soroti tambang ilegal juga di Kalimantan, di Sumatera, di Bali, di daerah lain sana. Jangan cuma di Papua terus saja”, begitulah kalimat yang diucapkan oknum-oknum tertentu itu.

Dalam kemarahan ketua Lsm malam tadi (20/3), Edison mengatakan oknum-oknum atau pribadi yang menyampaikan pernyataan seperti itu, diduga telah ikut membackup dan menikmati hasil kegiatan pertambangan yang diduga tanpa izin di Buper Waena, sehingga tidak berbicara logis dalam rangka memberi sosialisasi mengenai regulasi Minerba dan dampak negatif dari penggunaan alat berat EKSAVATOR di lokasi tambang.

Demikian unek-unek kekesalan dari ketua DPD Papua Relawan COKRO PRAWIRO NUSANTORO (CPN), untuk pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 14 Februari 2024 lalu.

Foto insert: Sertifikat yang diberikan Ketua Umum kepada Ketua DPD Cokro Prawiro Nusantoro Edison Swebu, SH. MH.

“Siapa pun oknum-oknum yang sudah menyindir atau sengaja menyampaikan bahasa negatif seperti itu, saya selaku ketua Lsm resmi yang terdaftar di kantor Kesbangpol Provinsi Papua, saya mau tegaskan bahwa oknum-oknum yang bicara seperti itu patut dipertanyakan terkait peran, fungsi dan tugas pokoknya.

Kalau oknum-oknum itu diduga Penegak Hukum, maka kita patut pertanyakan dimana profesionalismenya?. Apakah dia kita duga ikut terlibat membackup atau berafiliasi dengan kegiatan penambangan emas tanpa izin di Buper Waena sehingga berbicara demikian?.

Ini bukan mendukung Media dan LSM yang masih punya idealisme untuk menyuarakan kebenaran, menyuarakan kasus yang kongkrit terjadi, eh malah mau menjatuhkan sama sekali seakan apa yang kita perjuangan untuk kebaikan adalah sebuah kesalahan.

Kemudian masa saya sebagai Orang Asli Papua atau OAP harus berkoar untuk persoalan tambang ilegal di provinsi lain di Indonesia?. Itu kan lucu dan sangat aneh betul.

Saya OAP yang bicara untuk persoalan ilegal mining yang ada di negeri saya sendiri kan?.

Saya bersuara untuk ilegal mining di Tanah Papua kan sangat wajar dan realistis, itu logis. Masa soroti Provinsi lain di luar pulau Papua punya kasus ilegal mining?. Aneh. Asal ngomong saja orang-orang itu”, ungkap Edison penuh amarah dan kekesalan.

LSM MINTA GAKKUM LHK DAN KAPOLDA PAPUA TERTIBKAN KEGIATAN TAMBANG EMAS BUPER JIKA TAK BERIZIN, DAN MEMINTA DILIDIK BILA ADA OKNUM-OKNUM APARAT PENEGAK HUKUM TERTENTU YANG DIDUGA IKUT BERAFILIASI/MEMBACKUP TAMBANG BUPER WAENA.

Menutup keterangannya ketua Lsm melalui media online ini menyerukan, agar aktivitas penambangan emas di Buper Waena ditertibkan jika memang tidak mengantongi izin resmi dari pemerintah.

“Saya meminta dan sangat mengharapkan ada perhatian serius dari pimpinan Ditjen Gakkum LHK Maluku-Papua, secara khusus kantor Seksi III Gakkum Jayapura bersama pimpinan Dinas ESDM Provinsi Papua untuk turun tangan atasi hal ini.

Juga kepada bapak Kapolda Papua, saya mohon dapat memerintahkan jajaranya untuk turun menyisir dan mengecek legalitas kegiatan usaha pertambangan rakyat di Buper Waena.

Apabila benar tidak berizin namun memakai alat berat, maka saya mohon untuk diberi perhatian serius sesuai tupoksinya sebagai Penegak Hukum, lakukanlah penertiban.

Intinya cuma satu yang kami Lsm soroti, janganlah gunakan Eksavator untuk menggali material tambang emas di bawah kaki Gunung Cycloph, karena jelas akan merusak penyangga gunung itu.

Foto: Air jembatan 2 yang sudah tidak lagi jernih karena aktivitas pendulangan/penambangan di Buper Waena.

Dan sudah pasti soal limbah tambangnya, kegiatan itu akan mencemari air Danau Sentani dan ekosistem yang ada, serta dapat mengakibatkan pendangkalan pada dasar danau”, tutur Edy kepada kabar daerah.

✍️📢: Hengky/Orlando/Michael/Merlyn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *