Mahasiswa Papua Disinyalir Terlantar, Yerry: “Pemprov Bikin Program Beasiswa Otsus, Maka Pj Gubernur Ridwan Rumasukun Harus Bertanggung Jawab!”

Foto: YERRY BASRI MAK, SH. MH alias “YBM”  Ketua LSM WGAB Provinsi Papua

Kota Jayapura, KD. Nasib anak-anak Mahasiswa-Mahasiswi Papua yang berada di kota-kota study di Indonesia, terutama sekali yang berada jauh di luar negeri masih belum jelas.

Yaitu soal kelangsungan study perkuliahan mereka pasca tidak lagi diberikan dana bantuan Beasiswa itu sendiri, dari sumber pembiayaan Dana “Otonomi Khusus” alias OTSUS.

Ungkap Yerry selaku ketua LSM resmi WADAH GENERASI ANAK BANGSA (WGAB) Provinsi Papua kepada media online nasional kabardaerah.com belum lama ini, apa yang sudah diperjuangkan mantan Gubernur Papua sebelumnya (Alm) Lukas Enembe, S.IP. MH, harus dilanjutkan.

Foto insert: Ketua FKOM-BOP Jhon Reba (berdiri kemeja abu-abu di belakang Pendeta berkemeja Ungu) bersama Perwakilan orang tua Mahasiswa Papua penerima Beasiswa Otsus, yang melakukan unjuk rasa damai di kantor Gubernur Papua beberapa waktu lalu di akhir tahun 2023.

Pasalnya, program Beasiswa Otsus untuk Perguruan Tinggi ucap aktivis muda yang selalu berkoar masalah korupsi di Papua itu, sangatlah baik dan menyentuh hati seluruh orang asli Papua, dalam kaitan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia sehingga orang Papua ke depan tidak lagi distigmakan “kurang mampu soal kwalitas SDM”.

“Sampai hari ini terus terang masih ada stigma soal kwalitas sumber daya manusia secara khusus bagi orang asli Papua, bahwa orang asli Papua itu masih kurang mampu SDM-nya. Ini fakta ya? saya mau kasih tahu.

Nah, dengan program Beasiswa Perguruan Tinggi yang sumber pembiayaannya dari Dana Otsus yang sudah diacc atas kebijakan almarhum Bapak Lukas Enembe waktu itu sebagai Gubernur Papua, pemerintah provinsi Papua yang sekarang justru harus mempertahankan program brilian ini supaya terus berjalan, mencetak putera-puteri asli Papua yang mumpuni atau berkwalitas SDM-nya.

Tidak boleh ada kesan seakan-akan Pemprov Papua yang sekarang mau lepas tangan begitu saja sehingga para orang tua mereka datang selalu terus-menerus unjuk rasa damai di depan kantor Gubernur Papua, dan berjuang ke Jakarta ibu kota negara, tapi pun sampai hari ini belum ada solusi positif dan nyata yang bisa langsung melegakan hati mereka para orang tua dan kita semua sebagai Orang Asli Papua atau OAP. Kasihan nasib mereka anak-anak Mahasiswa kita di luar negeri.

Kalau tidak ada dana di pemprov Papua karena alasan dana itu sudah dibagi-bagikan dan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kota, maka Pj Gubernur Papua Bapak Ridwan Rumasukun harus segera memanggil para Bupati dan Walikota dan membahas hal itu dan secepatnya mentransfer uang buat anak-anak Papua yang ada di luar sana.

Kasihan, mereka bisa terlantar. Di mana hati nurani kalian sebagai pejabat Papua?. Pemprov Papua yang bikin program ini, dan dalam hal ini bapak Pj Gubernur Ridwan Rumasukun yang sekarang melanjutkan, harus bertanggung jawab dong!, jangan malas tahu dengan para orang tua dari anak-anak kita yang study di luar negeri yang selalu datang demo di kantor Gubernur Papua dan berjuang selalu.

Masa Pemerintah Provinsi Papua tidak ada uang?, kalau pemerintah daerah provinsi Papua sama sekali tidak ada uang dan kebijakan yang bisa diambil sama sekali untuk menolong putera-puteri Mahasiswa kita di luar negeri dan di kota-kota study di luar sana, mending lebih baik Pemda Provinsi Papua dibubarkan saja dari atas Tanah Papua!”, ucap Yerry dengan nada kesal.

Foto: Jhon Reba ketua FKOM-BOP.

Seperti diberitakan sebelumnya media ini, para orang tua Mahasiswa-Mahasiswi Asli Papua “Penerima BEASISWA OTSUS” yang dikoordinir John Reba, sampai dengan hari ini masih terus berjuang di kantor Gubernur Papua atas nasib anak-anak mereka yang menempuh study di luar negeri,  yang masih terkatung-katung nasib study mereka. 📢: Jeffry/Jack~Pemred.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *