2 Kubu Perang Akhirnya Berdamai, Bupati Puncak Jaya Minta Masyarakat Kembali Bersatu Dukung Penuh Pembangunan

Dua perwakilan tokoh adat dari 2 kubu perang yang tampil ke depan Bupati dan semua orang yang hadir, untuk berdamai dan menandatangani serta membacakan surat pernyataan kesepakatan “PERJANJIAN DAMAI” (sumber foto: Ns. LK, 07/09/2021).

Jayapura PapuaKD. Akhirnya terwujud sudah harapan pemerintah daerah kabupaten Puncak Jaya bersama semua pihak, yang merindukan perdamaian demi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahaan dan pembangunan daerah yang berjalan aman, lancar dan juga baik, demi mendukung Visi dan Misi Bupati & Wakil Bupati kabupaten Puncak Jaya itu sendiri.

Dokumen Pernyataan Kesepakatan Perjanjian Damai saat dibacakan perwakilan dari kubu yang melakukan peperangan.

Selasa, 7 September 2021 merupakan hari bersejarah dan patut diingat oleh masyarakat kabupaten Puncak Jaya, secara khusus bagi warga yang berada di Distrik Ilu, Taganombak, Waegi, Kalome, Wanuwi dan beberapa distrik lagi, yang bertikai atau berperang karena merasa tidak terima dengan pergantian kepala kampung mereka saat itu.

Seperti diketahui, pasca peperangan yang terjadi beberapa tahu lalu ini menimbulkan kerugian atas harta benda yang tidak sedikit, termasuk korban jiwa. Peperangan itu terjadi antara 2 kubu, yakni antara kubu bagian atas dan kubu bagian bawah, pada sejumlah distrik yang berada di Puncak Jaya.

Dalam bebera video pendek yang dikirim nara sumber media ini (Leki Kogoya) langsung dari Mulia Puncak Jaya, terlihat Bupati, ketua DPRD, Dandim, Kapolres, Pihak Gereja, Muspida atau Forkopimda dan semua elemen yang ikut hadir menyaksikan momentum perdamaian yang dilakukan.

Bupati Puncak Jaya DR. Yuni Wonda, S.Sos. S.IP. MM dalam sambutan dan harapannya yang disampaikan, ia sangat mengharapkan agar dengan adanya kesepakatan bersama yang dimediasi pemerintah daerah, yaitu untuk berkomitmen membuat Perjanjian Damai, ke depannya tak ada lagi peperangan sehingga bisa mendukung perhatian pemerintah dalam giatnya membangun daerah di semua sektor yang ada.

Demikian sambutan dan penyampaian harapan Bupati Puncak Jaya:

“Penyampaian terimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan atas pertolongan-Nya, sehingga  hari ini merupakan hari baik Bagi kita.
Terimakasih atas rencana Tuhan yang baik sehingga kami dapat berkumpul dari dua kubu, untuk berdamai.

Dalam rencana Tuhan yang baik, kabupaten Puncak Jaya sudah berumur 24 tahun sekarang. Dan dalam arus perjalan pemerintahan ini pembangunan terus melaju, sehingga masalah ini tidak bisa tinggal begitu saja. Harus diselesaikan dengan cara damai dalam waktu yang singkat. Saya atas nama bupati sampaikan terima kasih atas kesediaan kedua bela pihak untuk berdamai.

Sebagai Bupati Puncak Jaya, pernah melantik 302 kepala kampung, di lapangan Alunalun kota Pagaleme, Mulia. Semenjak setelah melakukan pelantikan ini, semua sebagian besar para kepala kampung yang sudah dilantik yang sudah terima dengan lapang dada, karena dianggap ini pemerintahan, hal yang biasa.

Tapi ada sebagian pihak-pihak yang tidak menerima dengan dilakukannya pergantian, sehingga terjadi bentrok atau terjadi peperangan yang begitu luar biasa. Ini memakan korban jiwa bahkan harta benda dan segala macam kerusakan yang begitu luar biasa.

Sehingga dari peperangan yang terjadi ini antara pihak atas dan pihak bawah, atau kepala kampung lama yang diganti dengan kepala kampung yang sudah baru ini, terjadi peperangan yang luar biasa. Tempat peperangan yang mereka lakukan ini, di distrik; Kalome, Wanwi, Waegi, Ilu, Yamoneri, Taganombak, Nume, Nioga, Gubume.

Dengan demikian maka dalam perjalanan pemerintahan selama tiga tahun ini, kami mau melakukan pembangunan, baik pembangunan fisik rumah, pendidikan untuk anak-anak sekolah, pelayanan kesehatan, semuanya mau berbicara, termasuk juga pelayanan hamba-hamba Tuhan di Gereja, semuanya macet.

Kenapa?, karena menurut masyarakat pada umumnya, setelah melakukan peperangan, harus melakukan perdamaian dengan diikuti beberapa tahapan. Jadi secara adat masyarakat Lani kami yang ada ini, ada tiga tahapan penting dalam peperangan adat itu.

Setelah tahapan-tahapan ada itu semua selesai, mereka harus lakukan bakar batu untuk kaum lelaki. Dan itu sudah dilakukan oleh pihak yang di bawah, tinggal yang di atas yang belum. Nah dengan berjalannya waktu, baru akan dilakukan perdamaian dengan pembayaran dan masak sama-sama makan.

Foto: Uang 12 Milyar yang akan diserahkan kepada masyarakat kedua kubu yang berperang.

Hari ini pemerintah daerah hadir di sini. Kalau kita tidak memfasilitasi, tidak mediasi, tidak menghadirkan semua pihak, maka ini tidak akan pernah selesai. Sehingga saya Bupati Puncak Jaya bersama-sama dengan pimpinan DPRD dan seluruh Muspida, Dandim, Kapolres dan semua unsur Muspida yang ada, kami hadir di sini, kami menyampaikan beberapa hal penting untuk ke depan terkait pembangunan.

Tapi sebelumnya kami memberikan bantuan uang sebesar 5 Milyar untuk kubu bagian atas, dan 5 Milyar untuk kubu bagian bawah sehingga totalnya uang sebesar 10 Milyar. Kemudian dari pimpinan dan seluruh anggota DPRD kabupaten Puncak Jaya memberikan bantuan uang sebesar 2 Milyar.

Sehingga total bantuan semua hari ini sebesar 12 Milyar. Kemudian belum lagi termasuk yang tadi secara adat budaya, baik yang ada selaku ASN, TNI/POLRI, seluruh tokoh masyarakat yang hadir, mereka turut memberikan sumbangan untuk pihak atas dan juga pihak bawah.

Hari ini secara resmi pemerintah melakukan mediasi dalam menyelesaikan persoalan ini, supaya apa yang menjadi harapan kami, dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam pelaksanan pembangunan di masyarakat, tidak ada lagi permusuhan, tidak ada lagi kubu atas dan kubu bawah.

Kami berharap dengan hari ini kita menyerahkan bantuan ini, supaya mereka masyarakat ini harus terjadi perdamaian. Secara adat setelah kita menyerahkan uang ini, mereka sendiri akan menentukan secara bertahap ke dalam. Tapi pada intinya hari ini ada surat pernyataan yang akan ditandatangani oleh kedua belah pihak, oleh beberapa perwakilan yang akan tanda tangan di sini.

Ini bertanda bahwa segala macam bentuk terjadinya peperangan antara kubu atas dan kubu bawah, hari ini juga telah selesai. Sebagai pemerintah daerah kami bersyukur kepada Tuhan. Kami juga menyampaikan terimakasih banyak kepada seluruh elemen yang terlibat mengambil bagian, membawa segala macam datang dari pagi sampai sekarang.

Segala perjuangan yang dilakukan sampai hari ini, akhirnya boleh terjadi perdamaian dengan baik. Dengan demikian maka kami berharap ke depan, ada beberapa pesan yang Bupati sampaikan kepada mereka masyarakat adat. Dengan selesainya acara perdamaian ini yang dibuktikan dengan tanda tangan, maka pertama, selesailah segala hal peperangan yang terjadi.

Dua pimpinan TNI/POLRI di Puncak Jaya, berfoto bersama masyarakat adat.

Yang kedua, pemerintahan ini besar. 26 distrik dan 302 kampung, dengan Bupati yang cuma satu orang. Dengan demikian, kepemimpinan yang ada ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk harus kembali bersatu dan bergabung, dan harus bicara mengenai pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat untuk kesejahteraan mereka.

Yang ketiga, seluruh aparat yang ada di sini, TNI-POLRI, kami patut sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Mereka habiskan energi untuk pengamanan dalam rangka melindungi masyarakat selama ini membuat mereka tidak tidur, tidak istirahat yang baik. Ini sesuatu yang sangat luar biasa. Pengamanan yang TNI/POLRI lakukan di sini ini luar biasa.

Saya sebagai kepala daerah memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada bapak Pangdam, bapak Kapolda, dan juga bapak Gubernur serta seluruh jajaran yang ada, juga buat bapak Dandim, bapak Kapolres dalam hal ini bapak Wakapolres yang hadir, juga Sekda dan seluruh ASN, seluruh kesatuan yang ada dari TNI/POLRI yang ada, kami mengucapkan apresiasi dan terimakasih banyak kepada mereka.

Yang berikut, ini hadir juga ketua wilayah dan ketua klasis yang ada, mereka ini pembawa dan pembuka Injil di daerah ini, sehingga sesuai dengan Firman Tuhan yang sudah disampaikan, kita semua, pemerintah dan gereja beserta seluruh elemen yang ada kita kerja sama. ” Demikian kata Bupati Yuni Wonda memesan dan berharap.

Leki Kogoya dalam keterangannya kepada media ini, juga menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas kebijaksanaan seorang Bupati Puncak Jaya yang luar biasa, yaitu dalam menangani dan mendamaikan 2 kubu yang saling bertentangan serta bertikai.

“Sebagai anak dari distrik Ilu yang turut berperang waktu itu, saya sangat merasa bangga sekali atas kebijaksanaan serta kepedulian dan juga atas perhatian yang serius, dari bapak Bupati kita di Puncak Jaya ini.

Bapak Bupati Yuni Wonda memang orangnya sangat baik dan kebapakan. Beliau patut dicontohi oleh para Bupati yang lain yang ada di Pegunungan Tengah menurut saya.

Secara pribadi dan juga keluarga, kami sangat memberi apresiasi yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya, sedalam-dalamnya, atas kepemimpinan pak Bupati yang luar biasa sudah mengatasi persoalan ini sehingga tuntas dan selesai.

Perdamaian ini sudah terlaksana, semua berkat campur tangan Tuhan pertama, dan juga atas kebijaksanaan Bupati Puncak Jaya sendiri tentuya, bersama pimpinan DPRD, TNI/POLRI, pihak Gereja, atau seluruh stake holder dan unsur Muspida yang ada di Pemda Puncak Jaya bersama masyarakat.” Ujar Kabid Perizinan Terpadu pada Dinas Penanaman Modal-PTSP Puncak Jaya ini kepada Media Online Nasional Kabar Daerah.

Penulis dan Pewarta: “JeffryR.W~Pemred.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *