Ketua LSM WGAB; “Kami Duga Ada Oknum Pejabat Yang Memicu ‘K’ Aniaya Wartawan Di Keerom”

Jayapura Papua, KD. Menurut Yerry Basri Mak, SH, menanggapi kasus penganiayaan yang dilakukan ‘K’ (inisial) kepada Nando wartawan globalinvestigasi.com, kamis 9 Maret 2023 lalu, dirinya justru menduga ada keterlibatan oknum pejabat tertentu, sehingga aksi pemukulan itu bisa terjadi.

Pasalnya, ketua LSM resmi di Papua yang biasa juga disapa YBM ini menegaskan, pelaku pemukulan yang notabene merupakan oknum anggota Polres Keerom itu, takan mungkin melakukan aksi nekat sedemikian jika tak ada pemicu oleh pejabat tertentu di Pemda Keerom.

“Sebagai asas praduga tak bersalah, kami LSM sangat menduga kuat ada keterlibatan langsung oknum pejabat daerah tertentu, di pemda kabupaten Keerom sendiri atas insiden memalukan dan memilukan ini.

Menurut analisa saya secara pribadi, oknum pelaku berinisial ‘K’ itu tidak mungkin melakukan pemukulan kepada wartawan Nando, karena dari keterangan yang kami peroleh, si pelaku yang notabene anggota Polres Keerom ini sudah cukup kenal dengan korban (Nando), ketika dia masih jaga keamanan juga di kantor BPKAD sebelumnya.

Nah kalau hanya teman-temannya yang menjadi staf di ruang Wakil Bupati atau Sekda Keerom yang memanas-manasi ‘K’ terkait berita yang sama sekali tak ada kesan menjatuhkan pemda Keerom itu, saya yakin dia takan bisa langsung memukul wartawannya. Pasti hanya menegur saja.

Kenapa?, karena ‘K’ si pelaku ini pasti paham kalau pemda itu bukan institusinya. Kecuali kalau menyangkut institusi Polres misalnya lalu dia tampil untuk membela, ya ada kesan masuk akal dan menurut saya wajar kalau begitu.

Tapi ini kan kantornya pemerintah daerah, dan dia itu bukan petugas Satpol PP ataupun ASN Pemda Keerom. Jadi sangat lucu dan mengherankan jika dia marah dengan beritanya itu lalu menganiaya wartawan. Memangnya dia (K) itu pegawai negeri di pemkab Keerom ya?.

Kecuali kalau oknum pejabat tertentu itu terlihat sedang terancam secara fisik, ataupun ada pencemaran nama baik dengan menyebut nama pejabatnya langsung dalam berita yang diekspos tentang sesuatu yang tidak benar, atau ada berita kasus korupsi yang belum terkonfirmasi akurat terkait oknum pejabat tertentu yang barangkali sedang dijaga ‘K’ ini misalnya, itu boleh logis kalau petugas ‘K’ ini tampil memberi pembelaan.

Jadi sekali lagi kami LSM masih sangat menduga kuat ada oknum pejabat tertentu di belakang layar, yang barangkali menjadi pemicu oknum petugas keamanan berinisial ‘K’ ini, untuk tampil keluar dari ruangannya memukul wartawan media online globalinvestigasi.com itu hingga memar dan berdarah”, ungkap pimpinan WGAB panjang kepada media ini.

Tutup YBM kepada wartawan KD Papua malam tadi {11/03}, dia meminta penyidik Polres Keerom agar menyita dan memeriksa Smartphonenya ‘K’, juga termasuk memanggil para saksi ketika aksi penganiayaan di halaman kantor Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Keerom itu dilakukan.

Selain saksi-saksi saat pemukulan, ketua LSM turut mengharapkan supaya ke-2  pucuk pimpinan di mana ruangan kerja mereka berdua itu dijagai ‘K’, agar ikut dimintai keterangan oleh penyidik Polres Keerom.

“Supaya akurat, valid dan otentik lidik dan sidik kasus penganiayaan ini, apa yang memicu terjadi insiden atau adanya peristiwa pidana ini, kami LSM minta Smartphonenya pelaku supaya disita untuk diperiksa secara baik dan teliti, terkait share berita awal yang ditulis korban sehingga memicu terjadinya aksi penganiayaan.

Juga para saksi dan kedua pucuk pimpinan, baik Wakil Bupati dan Sekda Keerom di mana ruangan kedua pucuk pimpinan ini yang dijaga petugas keamanan ‘K’, supaya harus ikut dimintai keterangan secara transparan dan detil oleh penyidik.

Sekali lagi kami sangat berharap agar Penyidik Polres Keerom bekerja secara serius dan profesional, tidak berpihak kepada oknum anggota mereka yang sudah berbuat pelanggaran. Harus netral!.

Dan kepada Propam Polres Keerom, jelas kami harapkan harus mampu berikan sangsi yang tegas kepada si pelaku sendiri.

Kenapa?, agar ada efek jera kepadanya, sehingga ke depannya tidak lagi terbawa emosi tanpa berpikir panjang dan semena-mena, mau begitu saja memukul wartawan yang sedang menjalankan tugas liputan”. Ujar Yerry berpesan. 📢: RED.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *