Foto: Christian Sohilait, ST. M.Si Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua (live, 30/11).
Kota Jayapura, Kantor Gubernur Dok 2, KD. Rapat Koordinasi Teknis (RAKORNIS) yang digelar selama 2 hari {29~30 November 2023}, berthemakan “PAPUA CERDAS ADALAH KITA”.
Iven besar yang dilakukan oleh prakarsa kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait, dalam pantauan wartawan, berkesan sangat bermakna, alot, penuh antusiasme semua yang hadir dan patut diberi apresiasi.
Setidaknya dalam pertemuan rapat koordinasi yang dilakukan dua hari itu, memberi tiga (3) harapan yang dihasilkan, demi untuk memajukan dunia pendidikan di Tanah Papua ke depannya.
“Dari hasil pertemuan ini sebenarnya yang kita mau harapkan itu hanya tiga (3) saja, satu itu kita sedang melakukan sesuatu di mana posisi pendidikan kita hari ini setelah kita berpisah dengan daerah otonomi baru {DOB. Red}.
Posisi kita hari ini itu ada di mana sebenarnya, baik pendidikan dasar, pendidikan menengah tapi juga pendidikan tinggi. Itu yang pertama.
Yang kedua, kita mau lihat irisan dengan munculnya PP 106, sebenarnya kota dan kabupaten bikin apa untuk pendidikan?. Kami bikin apa untuk pendidikan di provinsi Papua?, sehingga tidak tumpang tindih begitu.
Lalu apakah hari ini PP 106 setelah evaluasi satu tahun kita perlu perbaikan di bagian mana?. Nah ternyata dari hasil kemarin kan banyak kabupaten kota mulai mengeluh.
Mereka mulai merasa berat, karena TK mereka urus, SD mereka urus, SMP mereka urus, SMA mereka urus, SMK lagi mereka urus. Begitu. Tapi kita harus diskusikan.
Yang ketiga, kita mencari hal-hal yang bisa kita rekomendasikan kepada pemerintah, tapi juga kepada sekolah yayasan terhadap seluruh permasalahan pendidikan yang ada di Tanah Papua”, ujar kepala dinas.
Kadis yang sempat dinonjobkan dari jabatannya namun kemudian dikembalikan ke dalam jabatannya yang semula ini menambahkan, bahwa ada sembilan kepada dinas dari 9 kabupaten/kota yang tampil memberi presentase.
Tidak hanya perwakilan dari dinas pendidikan sekabupaten/kota di provinsi Papua, tapi juga ada perwakilan dari Kementerian Pendidikan RI yang diundang hadir memberikan persentasenya.
“Para kepala dinas dari sembilan kabupaten/kota presentasi, kementerian pendidikan presentasi, Bapenas presentasi, pakar mantan-mantan kadis pendidikan kaya pak James Modouw kemarin juga beri presentasi.
Selain mereka, kawan-kawan dari NGO baik NGO dalam negeri dan dari luar negeri, juga diundang dan datang beri presentasi.
Kami juga undang beberapa rektor dari Indonesia datang beri presentasi. Ada rektor dari Solo, ada rektor USTJ Jayapura kemarin hadir, kemudian ada rektor dari sekolah Papua Harapan yang ikut hadir.
Jadi kegiatan ini semata-mata untuk mendapat permasalahan yang ada di lapangan, supaya kita bikin rekomendasi. Hari ini kita punya banyak masalah.
Baik itu masalah guru-guru terkait SDM mereka, masalah sertifikasi guru yang belum jalan dengan baik, bagaimana dengan regulasi-regulasi pendidikan yang belum clear, keterlibatan masyarakat, sekolah-sekolah dipalang, dan lain sebagainya.
Nah ini siapa yang mau tangani?. Justru sekolah-sekolah dapat curi fasilitas belajarnya, alat-alat lab dicuri, inikan berikan tanda bahwa lingkungan masih belum memberikan support kepada pendidikan di Papua.
Hal itu yang kita hari ini diskusikan. Kita tadi buat dua kelompok, dan rekomendasi itu kita akan siapkan untuk beberapa lembaga terkait.
Lalu sebentar malam, mulai jam 6 itu kita akan tutup dengan “Malam Apresiasi Pendidikan 2023”. Kita akan berikan apresiasi kepada seluruh insan pendidikan yang pernah berikan kontribusi kepada dunia pendidikan di Tanah Papua.
Baik guru kemudian lembaga-lembaga pendidikan, kemudian komunitas pendidikan seperti komunitas tuli Jayapura, komunitas rumah baca. Kita berikan apresiasi kepada mereka, tapi juga insan Talent Pendidikan.
Kita akan berikan apresiasi kepada mereka malam hari ini. Saya pikir itu”, ungkap Christian panjang kepada wartawan. Wrote & Posted by: Jeffry/Jack~Pemred.
Laporan 📢: Erickson Kbarek & Ari Ansek.
