Kembali Terjadi Penembakan Di Mulia, Puncak Jaya, Christian: “Saya Prihatin Atas Kasus Kekerasan Yang Terus Terjadi”

Mulia, Puncak, Papua Pegunungan, KD. Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Provinsi Papua Barat Yan Christian Warinussy, turut merasa prihatin atas insiden berdarah yang kembali terjadi di Mulia kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan.

Foto: YAN CHRISTIAN WARINUSSY.

Ungkap Yan pula kepada wartawan {17/3}, dia sangat meminta dan berharap kepada Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius D. Fakhiri, agar memberikan Supervisi semaksimal mungkin kepada Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya, untuk melakukan penyelidikan/investigasi atas kasus kriminal yang telah terjadi.

Sebagai lembaga bantuan hukum dan juga organisasi masyarakat sipil yang berfokus kepada perlindungan Hak Asasi Manusia {HAM}, Yan sangat berharap insiden yang sudah menewaskan 1 orang anggota TNI dan mengakibatkan luka-luka pada anggota lainnya itu, dapat diselesaikan oleh Aparat Penegak Hukum setempat.

Korban yang dinyatakan meninggal dunia diketahui bernama: Ismunandar berpangkat Sertu, agama Islam, anggota TNI (Marinir~BIN), dan seorang korban yang mengalami luka-luka bernama: Salim Lestaluhu, Islam, dan juga merupakan anggota TNI AD {KOPASUS} berpangkat Serka, BIN, sama-sama bertugas di Pos Elang kampung Muliambut, Distrik Mulia, kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan.

“Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, saya menyatakan keprihatinan atas keberulangan peristiwa kekerasan bersenjata yang terus terjadi secara beruntun, di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah akhir-akhir ini.

Terakhir terjadi peristiwa penembakan yang menurut pemberitaan pihak Kepolisian Republik Indonesia, diakibatkan ulah perbuatan Orang Tidak Dikenal alias “OTK”, pada Minggu (17/3) sekitar pukul 12:30 WIT di depan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mulia, Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Peristiwa tersebut diduga telah terjadi penembakan dan berakibat 2 (dua) orang anggota TNI yang kesehariannya sebagai agen Intel dari Badan Intelijen Negara (BIN), meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

Anggota BIN bernama Sertu Ismunandar harus meregang nyawanya dan Serka Salim Lestaluhu mengalami luka-luka.

LP3BH Manokwari sebagai organisasi masyarakat sipil (OMS) yang berfokus pada upaya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Penegakan Hukum, mendesak Kapolda Papua memberi supervisi maksimal kepada Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya, untuk melakukan penyelidikan (investigasi) kriminal atas peristiwa tragis tersebut.

Segenap bukti perbuatan kriminal yang telah terjadi, mesti diungkap dan diperoleh polisi demi kepentingan pengungkapan motif dibalik peristiwa nahas ini.

LP3BH Manokwari juga mendesak semua pihak untuk memberi kepercayaan penuh kepada POLRI melalui POLDA PAPUA dan POLRES PUNCAK JAYA, untuk mengungkap peristiwa tersebut menurut hukum”, demikian rillis tertulis Yan Christian Warinussy yang dikirim kepada redaksi Media Online Nasional papua.kabardaerah.com sore kemarin (17/3).

Edit dan Posting ✍️📢: TimRedKDPapua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *