CV. Sejahtera Bumi Papua {SBP} Di Warombaim Disinyalir Turut Ambil Kayu Masyarakat Adat

Laporan ✍️📢: Orlando George Yauma.

Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, KD. Kemarin (senin, 12/3) awak media kabar daerah dalam satu kegiatan ke distrik Nimbokrang, sempat menemukan aktifitas perusahaan kayu di kampung Warombaim, Nimbokrang.

Dalam perjalanan mengantarkan salah seorang pengusaha kayu bernama Darwis, wartawan KD sempat melihat sebuah Truk Kontainer yang keluar dari perusahaan kayu bernama CV. SBP di Warombaim, mengangkut 1 kontainer besar.

Kontainer ini disinyalir diduga berisikan kayu jadi yang sudah selesai diolah di pabrik industri SBP, untuk diantarkan ke Pelabuhan Jayapura dan akan dibawa ke luar Papua menuju Surabaya.

Ketika wartawan mencoba menanyakan terkait isi kontainer kepada sopir truk besar itu, Sopir yang sempat dikenal wartawan mengatakan kalau ke-3 truk itu masing-masing dari PT. Sijas Express, PT. Gizand dan juga CV. SBP Warombaim.

“Oh 3 truk ini yang satu dari PT. Sijass, yang satu dari PT. Gisand, dan yang satu ini baru keluar saja dari pabrik CV. SBP Warombaim”, kata sopir tanpa mau menyebutkan namanya.

Sayangnya wartawan tidak sempat mempotret lebih jelas truk yang keluar dari pabrik perusahaan industri di Warombaim, karena wartawan ketika di lokasi perusahaan itu sangat diawasi ketat sopir dan karyawan perusahaan.

Dari informasi yang diperoleh media ini di lapangan kemarin, ada anggota masyarakat di Warombaim yang menyebutkan kalau perusahaan kayu industri CV. SBP, sampai saat ini disinyalir diduga sering masih mengambil kayu masyarakat adat (dari Ondo) di lembah Grime Nawa kabupaten Jayapura.

KONFIRMASI TRIS PENANGGUNG JAWAB PT. SEJAHTERA BUMI PAPUA.

Sementara itu, Tris orang kedua di perusahaan industri primer itu saat ditemui mengatakan, pihaknya selama ini sudah berjalan sesuai dengan koridpr hukum dan aturan perundang-undangan yang ada.

“Sekarang makin ketat pak. Dinas kehutanan makin tegas, namun jika kita tetap berjalan sesuai degan kewenangan hukum dan aturan yang ada, kita dapat apa pak?.

Dan untuk saat ini kami belum kerja pak karena belum ada bahan baku”, terangnya dengan nada tidak bersemangat.

Salah seorang tokoh masyarakat adat yang tinggal di kampung Warombaim saat ditemui wartawan dan diminta konfirmasinya, mengatakan kalau perusahaan CV. SBP kerap mengambil pula kayu masyarakat atau dari Ondoafi {Ondo}.

“Oh kalau itu sudah sering, silahkan adik dorang pantau terus saja aktivitasnya kayu di hutan ini, kan semakin hari semakin menipis tambah jauh ke dalam hutan.

Jadi kalau dong hanya ambil saja di HPH, saya rasa tidak mungkin dong bisa bertahan dan mendapat untung itu pasti sudah pasti gulung tikar. Dong harus ambil dari Ondo juga buat tambah dong punya bahan baku.

Mana mau bayar dong punya karyawan, pajak dan lain-lain, dan kalau kaya dulu boleh kayu masih padat di hutan, jadi kalau bilang dong diam-diam ambil kayu masyarakat itu sudah pasti”, jelasnya singkat sambil meminta namanya tak usah dibeberkan wartawan ke publik.

Foto: George Orlando Yauma.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *