Tanggapi Kasus Penyiksaan Di Puncak, Apolos Angkat Suara Tegas!

Tokoh Adat/Mananwir Apolos Sroyer dan foto korban penyiksaan (diburamkan).

Jayapura, Papua, Kabar Daerah. Saat menonton sebuah video penyiksaan yang sudah viral di media sosial beberapa hari terakhir, yaitu aksi penganiayaan terhadap rakyat sipil Papua yang dilakukan oleh aparat TNI, Apolos Sroyer pun angkat bicara keras.

Menurut tokoh Adat dari “Kainkain Karkara Byak (KKB)” ini, peristiwa memilukan itu merupakan suatu tindakan Pelanggaran Berat HAM, yang mana telah mencabik-cabik harkat dan martabat Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Mulia.

APOLOS SROYER

“Kami menyatakan sangat mengutuk keras tindakan aparat TNI yang tidak manusiawi terhadap warga sipil Papua tersebut, karena benar-benar telah mencabik-cabik harkat dan martabat manusia”, ungkap Manfun Kawasa Byak, Mananwir Apolos Sroyer kepada Media Online Nasional Kabar Daerah melalui keterangannya, Senin, (25/3/2024).

Mananwir Apolos Sroyer mengatakan, bahwa tindakan penyiksaan dan pembunuhan tersebut adalah potret buruk Negara Kesatuan Republik Indonesia {NKRI}, sejak West Papua (Pulau/Tanah Papua) berintegrasi dengan Indonesia.

https://www.google.com/amp/s/papua.tribunnews.com/amp/2024/03/25/kasus-penyiksaan-warga-di-puncak-papua-diusut-polisi-militer-tahan-8-prajurit-tni.

Ratusan ribu rakyat Papua dibantai, lagi bilang Apolos, dari waktu ke waktu terjadi tanpa penyelesaian yang adil, meskipun presiden ganti presiden namun upaya penyelesaian berbagai kasus kejahatan pelanggaran HAM di Papua, negara seakan buta untuk serius melihat dan menuntaskannya.

Apolos bahkan mengatakan Orang Asli Papua atau yang biasa disebut dengan istilah “OAP”, sama seperti seekor burung yang selalu diburu untuk dibunuh.

“Seakan kami ini adalah binatang buruan aparat TNI-Polri di atas tanah leluhur kami sendiri”, ungkapnya tegas sembari merasa prihatin dan bersedih atas kasus kemanusiaan itu.

Foto insert: Korban yang diduga warga sipil yang disiksa sejumlah oknum anggota/aparat TNI di distrik Gome kabupaten Puncak.

Sehubungan dengan peristiwa penganiayaan dan penyiksaan tersebut, pihaknya mendorong Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia untuk segera melakukan pemantauan dan investigasi, terhadap kejahatan Negara Indoneisa melalui oknum-oknum aparat TNI.

“Karena mereka oknum-oknum pelaku penganiayaan yang adalah anggota TNI itu, telah terbukti melakukan kejahatan diluar hukum. Sangat biadab dan jelas melanggar Hak Asasi Manusia!.

Mereka para oknum aparat TNI itu sama sekali tidak mengedepankan asas Praduga Tak Bersalah terhadap warga yang ditahan dan dicurigai, tapi langsung main vonis dan hakim sendiri versi militer dengan melakukan penyiksaan seperti itu. Sangat miris memang.

Sebagai tokoh masyarakat asli Papua saya terus terang sangat merasa sedih dan prihatin sekali, atas kasus yang menyayat hati kita orang asli Papua di atas negeri leluhur kita sendiri.

Ya kami mendorong lembaga-lembaga civil society untuk terus bekerja dan memantau kejahatan sebuah institusi atau alat pertahanan negara, bagi harkat dan martabat manusia Papua”, ujarnya mengakhiri pernyataan tegas atas rasa keprihatinannya kepada media ini.

Terkait kasus ini Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, telah memerintahkan POM AD dan POM Siliwangi untuk melakukan investigasi terkait siapa saja oknum-oknum anggota TNI yang sudah ikut terlibat.

Lebih jelasnya buka link berita di bawah ini, baca dan simak beritanya👇.

Laporan✍️📢: Napi Herikson Kbarek.  Edit dan Posting by: Napi Jack Jeff.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *