PT. Barokah Nimboton Disinyalir Turut Ambil Kayu Masyarakat Adat

Foto: Lokasi pabrik PT. Barokah Nimboton.

Nimbonton, kab. Jayapura, Kabar Daerah. PT. SUB yang berkedudukan pabrik pengolahan industri kayunya di Nimbonton distrik Unurum Guay kabupaten Jayapura, turut disinyalir sering mengambil atau menerima bahan bakunya langsung dari masyarakat adat setempat.

Hal itu dikatakan salah seorang nara sumber dari tokoh masyarakat adat di kampung Nimboton, saat media ini datang mencari informasi.

Lelaki paruh baya (50) yang meminta dirahasiakan namanya itu mengatakan, perusahaan yang baru beroperasi kembali 2023 lalu menggunakan lokasi pabrik yang sama di Nimbonton itu, sering juga mengambil ataupun memperoleh bahan bakunya dari masyarakat adat/lokal, ataupun dari Ondoafi.

“Biasa kayu masyarakat dalam bentuk bantalan merbau juga masuk ke perusahaan itu kita lihat, selain dari Kayu-kayu log yang bulat-bulat itu mereka ambil dari HPH.

Mereka tidak mungkin olah kayu log saja karena pasti mereka rugi, jadi Barokah ambil juga kayu merbau dari masyarakat. Nanti ke sana saja baru minta keterangan sama mereka to? di pabrik”, kata pria asli Papua itu meyakinkan wartawan.

Kamis 14 Maret 2024 wartawan dari media online nasional kabardaerah.com bersama wartawan dari 2 media online lainnya, meliput langsung ke Nimbonton dalam rangka memantau kegiatan pengolahan kayu dari PT. SUB alias PT. BAROKAH.

Terlihat di lokasi pabrik hanya ada setumpuk kayu Glodongan (Log), namun bahan baku yang sudah diolah perusahaan itu rupanya diduga sudah diangkut ke pelabuhan untuk dijual ke luar Papua.

Salah seorang karyawan bernama Yuma Laode saat keluar dari kantor perusahaan di pabrik PT. Barokah menjumpai wartawan, dirinya menjelaskan kalau kayunya yang diolah sudah dijual dan untuk sementara masih belum ada kegiatan pengolahan.

“Sudah berapa minggu ini belum ada kegiatan, kami masih menunggu bahan baku. Yang diolah sudah dijual, tapi untuk sekarang masih belum ada kegiatan pengolahan di pabrik karena masih belum ada bahan baku, apalagi sudah dekat bulan Ramadhan.

Kalau untuk kayu masyarakat sering jugalah, berapa saja buat nambah-nambah, tapi kita di Barokah ini paling utama itu bahan baku kayu log yang dari HPH kita”, ucap Yuma menerangkan (ada rekaman).

Pria asal Buton yang cukup lama bergelut di bidang pekerjaan kayu industri itu lanjut mengatakan, bahwa dia akan memberitahukan ke pimpinan perusahaan industri primer Barokah, mengenai kedatangan media ke pabriknya agar bisa mendapat konfirmasi yang lebih akurat dari Direktur atau Owner PT. SUB sendiri.

Sayangnya sampai diterbitkan berita inipun, belum ada informasi yang diberikan oleh Yuma sama sekali.

Yuma Laode bahkan mengatakan dalam tulisan balasannya di what’sapp ketika ditanyai wartawan, kalau dirinya sudah pulang kampung karena persiapan lebaran (Selasa, 26/3).

“Saya lagi di kampung komandan, istirahat di Lampung, lebaran”, jawabnya. ✍️📢: Hengky Yarisetouw/Jack, Cs.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *