Jembatan Sungai Kamundan Bukti Nyata Karya Bhakti Gabriem Asem Di Maybrat

Foto: Gabriel Asem berpose di jembatan Sungai Kamundan, Maybrat.

Sorong, Papua Barat Daya, KD. Karya nyata mantan Bupati Tambrauw Gabriel Asem yang menjabat kepala daerah sejak 2011 hingga 2022 lalu {2 periode}, patut diberi apresiasi setinggi-tingginya.

Bagaimana tidak, kepemimpinan mantan bupati Maybrat itu terbukti meninggalkan legacy yang monumental, yang sampai hari ini masih mendapat pujian dan menjadi buah bibir di masyarakat kabupaten Tambrauw.

Sebut saja di antaranya; salah satu karya nyata dari bukti kinerja Gabriel Asem, yaitu Jembatan Sungai Kamundan sepanjang 150 meter yang kokoh berdiri menghubungkan dua desa, di kabupaten tersebut.

Jembatan megah dengan bentangan 2 X 60 dan dibangun dengan konstruksi baja yang dikerjakan selama 3 tahap dari sumber Dana APBD ini, diketahui diibangun dengan menggunakan dana APBD kabupaten Tambrauw.

Sebelum pembangunan jembatan yang berkapasitas 300 Ton yang diselesaikan PT. Nur Hasanah Abadi sebagai Pemenang Tender saat itu, masyarakat setempat harus berjuang menyeberangi Sungai Kamundan yang deras dan berbahaya, terutama saat musim hujan.

Perjalanan yang tentu memakan waktu lama dan penuh risiko ini menghambat akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Setelah jembatan yang dibangun dengan prediksi ketahanan usianya mampu bertahan hingga 25 tahun lebih itu, kehidupan masyarakat di sekitar sungai Kamundan pun berubah drastis.

Perjalanan menjadi lebih mudah, aman, dan cepat dikarenakan konetivitas infrastruktur jembatan tersebut. Akses ke pendidikan dan kesehatan pun semakin lancar, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Perekonomian lokal pun akhirnya ikut berkembang dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan mobilitas barang, dan juga jasa.

Gabriel Assem, sebagai pemimpin yang dikenal visioner dan peduli rakyat, sangat memahami betul akan kebutuhan masyarakatnya sendiri.

Pembangunan Jembatan Sungai Kamundan merupakan salah satu contoh komitmen gabriel untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Tambrauw itu sendiri.

Bukan hanya membangun infrastruktur, Gabriel Assem juga dikenal sebagai pelopor konservasi di Papua Barat Daya.

Ia aktif dalam upaya pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di wilayahnya. Atas dedikasinya, Gabriel Assem menerima berbagai penghargaan, termasuk La Tofi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).

Kisah kepemimpinan Gabriel Assem di kabupaten Tambrauw adalah contoh nyata, tentang bagaimana seorang pemimpin yang berkomitmen dan visioner dapat membawa perubahan positif bagi masyarakatnya.

Kegigihannya dalam membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas hidup; pendidikan dan kesehatan, serta melestarikan alam, patut menjadi inspirasi serta motivasi bagi para pemimpin di seluruh Indonesia.

Masyarakat kabupaten Tambrauw pastinya sangat diharapkan dapat menjaga baik jembatan sungai Kamundan, agar awet terpelihara untuk digunakan selalu dalam rangka menopang aktivitas masyarakat setempat. Laporan 📢: John. Edit: Jack.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *